Neutron Yogyakarta

Raudi Minta Penutupan Selokan Mataram Ditunda

Raudi Minta Penutupan Selokan Mataram Ditunda
RAUDI AKMAL 

RADAR MAGELANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Sleman meminta agar proyek pemeliharaan dan revitalisasi Selokan Mataram bisa ditunda. Hal ini karena penutupan saluran irigasi terpanjang di Jogjakarta itu menimbulkan dampak yang cukup luas.

“Sleman bagian barat ada sekitar 300-400 hektare (ha) yang terdampak (penutupan Selokan Mataram, Red),” ungkapnya Selasa (3/10).

Lahan pertanian yang terdampak, lanjutnya, dikhawatirkan dapat membuat masa tanam para petani di Kabupaten Sleman mundur. Bahkan yang paling parah bisa menimbulkan masalah gagal panen.

Selain itu, sektor lain yang mengandalkan kebutuhan air Selokan Mataran adalah perikanan. Imbas lainnya, adalah menurunnya pasokan air bersih. Sehingga pemerintah pun harus menyediakan droping air bersih ke wilayah-wilayah terdampak.

Baca Juga: Satpol PP Sleman Larang Aktivitas Parkir dan Berjualan di Jalan Kebonagung, Ini Alasannya…

“Sementara di Tempel, Minggir hingga Moyudan yang terdampak karena selokan Van Der Wijck juga ditutup ada sekitar 2.000 ha,” bebernya.

Melihat berbagai situasi tersebut, Raudi pun berharap agar penutupan saluran air Selokan Mataram yang berjalan selama satu bulan dapat ditunda. Atau diganti waktunya. Minimal hingga fenomena El Nino tahun ini berakhir.

“Karena banyak dari masyarakat yang mengeluh dan meminta agar air dari selokan dapat tetap mengalir,” tegas anggota DPRD Sleman ini.

Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr Vicky Ariyanti menyatakan, penutupan aliran Selokan Mataram akan berlangsung dari 1-31 Oktober. Lantaran ada pembangunan bangunan ukur di saluran induk, pembangunan pintu, serta pemeliharaan sekaligus pengerukan sedimentasi.

Baca Juga: PSS Sleman Lanjutkan Puasa Kemenangan

Menurut Vicky, proyek tersebut sebenarnya direncanakan berjalan selama dua bulan. Namun dipercepat hanya satu karena melihat dampak yang ada. “Untuk pengerjaan pembangunannya kami menggunakan zat adiktif agar bisa dipercepat, paling cepat selesai tiga minggu,” beber Vicky. (inu/eno)

Lainnya