Neutron Yogyakarta

Flyover Jombor Kerap Jadi Tempat Mangkal ODGJ dan Anjal

Flyover Jombor Kerap Jadi Tempat Mangkal ODGJ dan Anjal
ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

SLEMAN – Jembatan layang atau flyover Jombor disebut kerap menjadi lokasi mangkal orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), gelandangan, hingga anak jalanan (anjal). Upaya penindakan pun sering dilakukan karena membahayakan pengguna jalan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, kehadiran anjal hingga ODGJ memang cukup mengganggu dan membahayakan. Baik itu bagi pengguna jalan, maupun anjal hingga ODGJ itu sendiri. Karena ada kemungkinan tertabrak kendaraan.

“Dan di bawah flyover itu juga ada panel-panel listrik, pernah suatu saat ada ODGJ yang ketahuan mangkal ruangan panel itu,” ujar Evie kepada Radar Jogja kemarin (4/10).

Terkait dengan kegiatan penindakan, Evie menyebut, pihaknya rutin melakukan razia di beberapa. Seperti di Simpang Empat Beran, Simpang Empat Denggung, Simpang Empat Monjali, hingga Simpang Tiga Jalan Damai. Serta tidak terkecuali flyover Jombor pada Rabu (4/10).

Dari beberapa tempat tersebut, memang temuan hanya didapatkan di flyover Jombor. Di tempat itu, satu orang ODGJ yang belum diketahui identitasnya diamankan petugas.

“Untuk flyover Jombor hanya dijadikan tempat mangkal, belum sampai ke emplek-emplek (tempat tinggal semi permanen),” beber Evie.

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, Pemkab Sleman berkomitmen menangani permasalahan kesehatan jiwa. Salah satunya dengan inovasi Mata Hati yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Sleman. Mata Hati merupakan program pelayanan kesehatan jiwa yang terintegrasi dalam pelayanan kesehatan dasar.

Selain itu, juga ada 25 puskesmas di kabupaten Sleman yang telah menyediakan psikolog dan siap memberikan layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat. Hal itu merupakan upaya pemerintah untuk mendekatkan layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Ini sesuai dengan misi bupati Sleman dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau,” kata Kustini beberapa waktu lalu. (inu/eno)

Lainnya