Neutron Yogyakarta

Dua Bulan Terakhir, Ada 113 Kasus Kebakaran Didominasi Pembakaran Sampah oleh Masyarakat

Dua Bulan Terakhir, Ada 113 Kasus Kebakaran Didominasi Pembakaran Sampah oleh Masyarakat

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat sebanyak ada 113 peristiwa kebakaran selama dua bulan terakhir. Kebakaran melanda lahan milik warga, Sultan Ground, hingga rumah warga akibat permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Bantul Irawan Kurnianto mengatakan, pada Agustus ada 44 peristiwa kebakaran yang terjadi di ruang lingkup wilayah manajemen kebakaran di Kabupaten Bantul. Puluhan kejadian yang tercatat itu masih dapat dijangkau untuk dilakukan penanganan. “Sedangkan yang di luar jangkauan kami sebanyak 12 kejadian,” ujar Irawan saat kemarin (12/10).

Sedangkan pada September, damkar menjangkau 53 kejadian kebakaran di lahan maupun rumah warga. Sementara empat kejadian lainnya, tidak berada di wilayah manajemen kebakaran.

Irawan menjelaskan, dalam upaya penanganan kebakaran di Kabupaten Bantul, pihaknya sering kali mendapatkan kendala armada yang terbatas. Ataupun medan yang tidak dapat dilalui. Seperti kebakaran lahan yang ada di lereng-lereng perbukitan. Hal itu menjadi kendala dalam memadamkan api. “Namun kami selalu siaga jika api berpotensi merembet ke pemukiman warga,” ucapnya.

Dia tak menampik bahwa kebakaran yang sering terjadi di Kabupaten Bantul dalam beberapa bulan terakhir diakibatkan penanganan sampah secara mandiri dengan cara dibakar oleh warga. “Warga membakar sampah kemudian pergi begitu saja sehingga memicu sejumlah kebakaran di Kabupaten Bantul,” ungkapnya.

Irawan menyebut, tak ada larangan kepada warga menangani sampah dengan cara dibakar. Namun dia mengimbau agar warga selalu memastikan api telah padam. Agar tidak menimbulkan kebakaran hebat. “Sejumlah lokasi di Kabupaten Bantul telah kami siapkan dua armada pemadam kebakaran,” katanya.

Dalam dua bulan terakhir, estimasi kerugian yang ditaksir akibat peristiwa kebakaran mencapai Rp 400 juta. Baik dari kebakaran lahan maupun rumah warga.

Sebelumnya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan. Baik itu saat berlangsungnya masa darurat pengelolaan sampah maupun saat tidak berlangsungnya masa darurat pengelolaan sampah. Sebab pembakaran sampah sembarangan berpotensi memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Baik itu polusi udara hingga kebakaran lahan dan bangunan. “Membakar sampah itu tindakan yang sangat berbahaya. Maka hal itu jangan dilakukan,” ujarnya.

Menurutnya, instruksi larangan pembakaran sampah telah tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Perda Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. “Jika itu membahayakan orang lain juga bisa berakibat hukum,” jelas Halim. (tyo/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)