Neutron Yogyakarta

Polres Kulon Progo Siap Amankan Pemilu 2024

Polres Kulon Progo Siap Amankan Pemilu 2024
SIMULASI: Bentrok massa dalam Sispamkota yang digelar Polres Kulon Progo di Alun-Alun Wates, kemarin (16/10) HENDRI UTOMO/radar jogja

RADAR JOGJA – Bentrok massa hingga ledakan bom mewarnai simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Polres Kulon Progo di Alun-Alun Wates, kemarin (16/10). Kegiatan ini digelar untuk memastikan kesiapan personil dan menyamakan persepsi dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Sedikitnya ada 240 personel gabungan Polres Kulon Progo, Sat Brimob Polda DIJ, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja yang terlibat, termasuk penyelenggara pemilu (Bawaslu dan KPU). Simulasi dimulai dari penertiban alat peraga kampanye (APK), proses pemungutan suara hingga rekapitulasi.

Situasi yang tidak diharapkan juga dimunculkan dalam Sispamkota kali ini. Berangkat dari salah satu saksi di TPS yang menolak tanda tangan hasil rekapitulasi karena menilai ada kecurangan. Disusul aksi massa, provokasi dan ketegangan di lapangan hingga ancaman membakar kantor KPU yang berujung bentrokan di skenario mendekati kejadian riil.

Ratusan orang yang diperankan anggota berbaju preman terlibat bentrok dengan kepolisian gabungan Polres Kulon Progo dan Sat Brimob Polda DIJ. Ada aksi dorong, penggunaan gas air mata, aksi bakar ban berikut penggunaan apar. Bagaimana Polwan menenangkan massa , anggota Sabhara diterjunkan, Dalmas, Intel bergerak sesuai SOP, Semua dijajal kepiawaiannya dalam menghadapi situasi genting.

Sispamkota kemudian dikunci dengan peragaan Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda DIJ menjinakkan bom. Meledakkan bom berdaya ledak rendah di area lapangan Alun-alun Wates dan tim Inafis melakukan olah TKP.

Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setyowati menegaskan, simulasi ini untuk melihat kesiapan personel dalam mengamankan Pemilu 2024 serentak. Seain itu juga untuk menyamakan persepsi dengan unsur lain seperti TNI, Satpol PP, KPU dan Bawaslu guna memastikan jalannya pesta demokrasi berlangsung lancar. “Harapannya ada kesamaan persepsi dalam pelaksanaan rangkaian tahapan Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya

Menurutnya, simulasi ini hanya gambaran awal tentang situasi pelaksanaan pengamanan Pemilu di Kulon Progo. Realitasnya, jumlah personel bisa lebih banyak, disesuaikan dengan tingkat kerawanan di lapangan. “Mereka mulai bertugas per 19 Oktober 2023 mendatang, bersama dengan dimulainya Operasi Mantap Brata Progo 2023 hingga berakhirnya pemilu yang ditandai dengan pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden terpilih,” ujarnya.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan, Sispamkota merupakan rangkaian simulasi Tactical Floor Game (TFG) sesuai situasi kerawanan sebenarnya, ini merupakan kesiapan Polri dalam menghadapi Pemilu 2024 yang digelar serentak. Bagaimana melakukan upaya pencegahan hingga penegakan hukum.

Ni Made mengapresiasi tinggi seluruh personel yang terlibat. Kendati berharap, keributan massa semacam simulasi yang diperagakan tidak terjadi di Kulon Progo. “Saya berharap Pemilu 2024 di Kulon Progo berjalan aman dan damai. Saya sangat mengapresiasi kesiapan ini, semoga semua pihak khususnya aparat yang bertugas terus semangat menjaga kondusifitas Kulon Progo,” harapnya.

Ni Made mengimbau kepada seluruh masyarakat senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban  agar situasi tetap aman dan kondusif. “Berbeda pilihan itu biasa, berbeda warna kesukaan itu hal lumrah dan wajar, mari kita saling menghargai pilihan dan pendapat orang lain, jangan mudah terhasut berita hoax yang belum jelas sumber dan kebenarannya,” ucapnya.

Selain kapolres Kulon Progo dan penjabat bupati Kulon Progo, Sispamkota juga dihadiri Kabid Humas Polda DIJ Kombes Pol Nugroho Arianto,  Wadir Samapta Polda DIJ AKBP Aditya Surya Dharma, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati, Pasiops Dim Kapten Arm Mashudi, Danyon B Pelopor Brimob Polda DIJ Kompol Sancoko Punjung Seksono. (tom/din)

Lainnya