Neutron Yogyakarta

28 Kelompok Pembudidaya Ikan Terdampak, Karena Ditutupnya Selokan Mataram, Tersebar di Empat Kapanewon

28 Kelompok Pembudidaya Ikan Terdampak, Karena Ditutupnya Selokan Mataram, Tersebar di Empat Kapanewon

RADAR MAGELANG – Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman mencatat ada 28 kelompok pembudidaya ikan yang terdampak penutupan Selokan Mataram. Kondisi itupun dikhawatirkan dapat mempengaruhi produksi sektor perikanan.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman Suparmono mengatakan, mayoritas pembudidaya yang terdampak pun tidak bisa melakukan produksi. Namun, mereka memanfaatkan waktu untuk melakukan perbaikan kolam dan saluran irigasi.

Pram, sapaan akrabnya merinci, pembudidaya ikan yang terdampak ada di empat kapanewon. Seperti di Seyegan sebanyak total tujuh kelompok dan luas kolam mencapai 8,25 hektare. Seluruh kelompok ini mampu memproduksi 363.120 kilogram ikan. Lalu di Kapanewon Mlati sebanyak enam kelompok, dengan luas kolam 2,53 hektare dan produksi ikan 55.800 kilogram.

Baca Juga: Waduh… 28 Kelompok Pembudidaya Ikan di Sleman Terdampak Penutupan Selokan Mataram

Kemudian di Kapanewon Gamping dengan enam kelompok pembudidaya. Luas kolam mencapai 1,55 hektare dengan jumlah produksi 321.750 kilogram. Serta di Kapanewon Godean ada sembilan kelompok, dengan luas kolam 10,68 hektare dan produksi 321.750 kilogram.

Sehingga total luasan kolam yang terdampak dari empat kapanewon terhitung mencapai 23,012 hektare. Sementara untuk jumlah produksi ikan yang kemungkinan defisit ditaksir mencapai 831.822 kilogram dengan nilai Rp 16,6 juta.

“Kondisi keempat kapanewon tersebut pada umumnya sudah melakukan panen awal sebelum dimulainya perbaikan selokan, hanya sebagian kecil kelompok yang berbudidaya dengan menggunakan sumur pompa antara lain di Seyegan dan Mlati,” beber Pram.

Baca Juga: Raudi Minta Penutupan Selokan Mataram Ditunda

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Kelompok Budidaya Ikan Mina Kepis Budi Hertanto mengungkapkan, penutupan Selokan Mataram cukup berdampak pada penurunan pembelian bibit ikan. Bahkan penurunannya dapat sampai 50 persen.

Hal itu terjadi lantaran banyak pembudidaya ikan di Sleman yang menggantungkan air Selokan Mataram untuk budi daya. Sehingga ketika ditutup, mereka pun tidak melakukan kegiatan budi daya dan tidak membeli bibit ikan. “Sehingga upaya saat ini untuk ikan bibit tangkapnya kami undurkan dari jadwal panen,” sebut Budi. (inu/eno)

Lainnya

Exit mobile version