RADAR MAGELANG – Kabupaten Bantul kembali menjadi tuan rumah latihan gabungan dalam rangka kesiapsiagaan bencana. Puluhan delegasi dari 18 negara ini berlatih menyamakan persepsi terkait penanganan bencana.
Kegiatan ASEAN Defence Ministers Meeting Plus Experts Working Group on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (ADMM-Plus EWG on HADR) yang digelar sejak 15-20 Oktober ini pun dimulai dengan simulasi penanggulangan bencana hingga proses recovery.
Gelaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan RI ini berlangsung pada 15-20 Oktober. Diikuti puluhan delegasi negara asing dengan lokasi di beberapa titik di kawasan Pantai Depok, Kretek.
Baca Juga: Hore…. Kabupaten Gunungkidul Sudah Diguyur Hujan, Sleman dan Bantul Juga Berpotensi!
Koordinator Field Training Exercise (FTX) Kolonel Airlangga mengatakan, FTX menjadi puncak dari rangkaian latihan gabungan bersama di sekitar Pantai Depok, Laguna Depok, Jembatan Kretek II, Muara Sungai Opak, serta Pantai Tall Wolu. Diawali dengan simulasi simulasi bencana gempa bumi dengan magnitudo 8,8 SR.
Disusul dengan gelombang tsunami setinggi 22 meter. Evakuasi dilakukan di tempat yang telah disiapkan. Termasuk di rumah sakit lapangan. Simulasi penyelamatan juga dilakukan pada korban yang tertimpa bangunan dan tersangkut di pohon.
Selain itu, tim penyelamat juga berhasil menyelamatkan korban yang terjepit di bawah jembatan. Kemudian satu unit helikopter juga dikerahkan untuk menyelamatkan korban di tempat yang sulit dijangkau dari daratan serta memberikan sejumlah bantuan. Beberapa tim penyelam juga dengan sigap menyelamatkan beberapa korban.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Kontrol Keberadaan Alat Peraga Sosialisasi
Salah satu peserta, Atase Pertahanan Jepang, Kapten Hamakawa Sho mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kerja sama yang terjalin selama ini. “Kami merasa senang dan sangat bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan latihan gabungan ini,” ujarnya. (tyo/eno)