Neutron Yogyakarta

Masa Tanam Mundur, Budi Daya Ikan Berhenti

Masa Tanam Mundur, Budi Daya Ikan Berhenti
ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Imbas penutupan kembali aliran Selokan Mataram, aktivitas pertanian di Sleman kembali terhambat. Masa tanam terpaksa mundur atau ditunda lantaran tidak adanya air.

Sebagaimana diketahui, aliran Selokan Mataram sempat dibuka pada Sabtu (21/10). Namun ditutup kembali pada Minggu (22/10) karena terjadi kebocoran tanggul Selokan Mataram. Tepatnya di Padukuhan Kadipiro, Margodadi, Seyegan yang merupakan salah satu titik konstruksi proyek tol Jogja-Bawen.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo Tirtomartani, Kalasan Janu Riyanto mengatakan, para petani di Kalasan memang dalam masa-masa kesulitan air. Sebab, dengan tidak adanya hujan selama beberapa waktu terakhir, membuat ketersediaan air di sumur-sumur ladang semakin menipis.

Baca Juga: Selokan Mataram Kembali Ditutup Alirannya, Petani di Sleman Kelimpungan

Terlebih jika terus mengandalkan sumur ladang, para petani juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) mesin pompa.

“Kondisi ini (penutupan aliran Selokan Mataram) menjadi penghambat rezeki bagi para petani. Namun kami hanya pasrah, karena memang tidak bisa apa-apa, untuk dipaksa dialirkan pun juga tidak bisa,” ujar Janu kepada Radar Jogja Senin (23/10).

Selain berdampak pada sektor pertanian, penutupan Selokan Mataram juga berimbas pada sektor perikanan. Ketua Kelompok Budi Daya Ikan Mina Kepis Budi Hertanto mengungkapkan, akibat kondisi tersebut terjadi penurunan pembelian bibit ikan sampai 50 persen.

Baca Juga: Ini Kronologi Lengkap Jebolnya Selokan Mataram, BPBD Sleman : Satu Rumah dan Kolam Warga Terdampak

Hal itu terjadi, lantaran banyak pembudidaya ikan di Sleman yang menggantungkan air dari Selokan Mataram. Sehingga ketika ditutup, mereka pun tidak melakukan kegiatan budi daya lalu tidak membeli bibit ikan.
“Sehingga upaya kami saat ini, untuk ikan bibit tangkapnya kami undurkan dari jadwal panen,” terang Budi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr Vicky Ariyanti menyatakan, pintu air Bendung Karangtalun kembali ditutup hingga 1 November mendatang. Atau hingga perbaikan kerusakan di Padukuhan Kadipiro terselesaikan.

“Perkiraan pengerjaan sampai akhir Oktober menunggu umur beton K350 dikerjakan pihak jalan tol,” bebernya. (inu/eno)

Lainnya

Exit mobile version