Neutron Yogyakarta

Selesai Lebih Cepat, Gedung Dewan Difungsikan Tahun Depan

Selesai Lebih Cepat, Gedung Dewan Difungsikan Tahun Depan
MEGAH - Kondisi terkini pembangunan fisik gedung DPRD Gunungkidul telah selesai dan telah diserahterimakan (23/10)Gunawan/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Pembangunan fisik gedung baru DPRD Gunungkidul selesai lebih cepat dari target yang ditetapkan. Meski demikian, bangunan tersebut belum dapat digunakan karena perlu dilengkapi interior maupun sarana pendukung. Gedung ini dijadwalkan akan bisa difungsikan tahun depan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, progres pembangunan gedung baru DPRD sesuai rencana.”Pembangunan fisik lebih cepat dua bulan dari target selesai November 2023,” kata Irawan, Senin (23/10).

Dia menjelaskan, biaya pembangunan gedung wakil rakyat ini menelan hingga Rp 42 Miliar. Namun, ketika memasuki proses lelang, alokasi pembangunan turun menjadi sekitar Rp 33 Miliar.“Oktober ini sudah rampung dan sudah serah terima pekerjaan dari rekanan,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Gunungkidul Berkomitmen Cegah Stunting, Perlindungan Ekosistem, dan Ketersediaan Air Bersih

Meski selesai lebih cepat, Irawan memastikan pengerjaan dilakukan secara profesional dan hasilnya berkualitas. Selama ini pihaknya melakukan monitoring sehingga progresnya dapat selalu terpantau.”Secara fisik gedung DPRD sudah jadi. Namun belum bisa digunakan karena pembangunan masih dilanjutkan tahun depan,” jelasnya.

Rencananya di 2024 mengerjakan landskap halaman dan pendukung gedung DPRD dengan alokasi anggaran Rp 1,9 Miliar. Penataan interior dalam gedung dengan pagu anggaran Rp 1,5 Miliar dalam pengadaan genset senilai Rp 850 Juta di tahun depan.

Sekretaris DPRD Gunungkidul Herry Sukaswadi mengkonfirmasi, target pembangunan fisik selesai November 2023. Namun, bangunan ini belum bisa langsung ditempati karena menunggu kelengkapan perabotan.”Seperti mebeler, dekorasi ruangan hingga mekanikal elektris seperti lampu hingga pendingin ruangan,” kata Herry.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Elite Partai Demokrat Gunungkidul Berbagai Air Bersih

Dia menjelaskan, pengadaan fasilitas pendukung membutuhkan waktu. Persiapan pengadaan, pengumuman pelelangan, pendaftaran peserta lelang, penawaran, potensi gagal lelang dan pengumuman hasil lelang.“Targetnya Maret 2024 sudah bisa pindah ke gedung baru,” ujarnya.

Menurutnya, sesuai dengan masa jabatan yang berlaku, pergantian anggota DPRD dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2024. Dengan demikian dewan baru hasil Pemilu 2024 sudah bisa menempati.”Tapi untuk dewan lama (sekarang masih menjabat) sangat tergantung dengan situasi dan kondisi pembangunan,” ucapnya. (gun/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)