RADAR MAGELANG – Ratusan santri dan santriwati mengikuti program kali bersih (Prokasih) untuk memperingati Hari Santri Nasional 2023 Selasa (24/10/23). Kurang lebih 300 santri serta pelajar setingkat SMP dan SMA itu membersihkan sampah di aliran Sungai Belik, Wonokromo, Pleret, Bantul.
Para santri berbaur dengan pelajar serta warga untuk menerapkan tanggung jawab sosial di masyarakat. Serta menekankan kebersihan lingkungan sekitar pesantren. Berbagai sampah anorganik dikumpulkan dalam karung. Kemudian diangkut menggunakan truk sampah ke TPA.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, peringatan Hari Santri 2023 ini diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satunya membersihkan aliran sungai. Para santri diminta membersihkan aliran sungai bersama dengan relawan lingkungan hidup. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa sungai adalah saluran air yang penting dan harus dijaga kebersihannya. “Jangan sampai terjadi pencemaran yang semakin buruk,” katanya.
Baca Juga: Semarakkan Hari Santri Nasional 2023, BPIP Sosialisasikan Pancasila di Ponpes Pandanaran Sleman
Para santri tidak hanya diajak kerja bakti di Sungai Belik. Namun juga di beberapa sungai dan titik-titik publik di Kabupaten Bantul. Halim menyatakan, pihaknya memang ingin mempercepat capaian Bantul Bersih Sampah 2025 (Bersama).
“Jangan sampai di tahun 2025 kondisi masih seperti ini. Maka kita semua harus menggerakkan melalui fasilitas maupun kontribusi dari kelompok masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, yang paling penting adalah perubahan budaya untuk memilah sampah sejak dari sumbernya. Jika dari tingkat rukun tetangga gagal, setidaknya di tingkat padukuhan dapat berhasil.
Baca Juga: Makna “Jihad Santri Jayakan Negeri “ Dalam Tema Hari Santri Nasional
Maka dari itu, dia menekankan bahwa kebersihan bukan hanya kepentingan pemerintah daerah saja. Namun semua warga. “Termasuk santri kami libatkan agar mereka memiliki tanggung jawab terhadap masalah sampah,” ucap politisi PKB itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), kualitas sungai di Bantul termasuk dalam katagori sedang. Sehingga masih perlu ditingkatkan. “Perlu peran masyarakat, pelaku usaha, forum sungai,” katanya.
Terkait persoalan sampah di sungai maupun saluran air, pihaknya juga berkoordinasi dengan Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul. “Kalau musim hujan biasanya dibendung, di saluran-saluran air menumpuk. Sehingga harus evakuasi dengan sumber daya air,” tandasnya. (tyo/eno)