RADAR MAGELANG – Enam kepala keluarga (KK) korban longsor di Padukuhan Blembem, Candirejo, Semin akhirnya bisa bernafas lega setelah hampir satu tahun menempati gedung sekolah dasar (SD). Tidak lama lagi mereka memiliki rumah baru dengan status hak milik, bukan bangunan shelter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, rencana awal para korban longsor dibuatkan bangunan shelter.”Hibah rumah hunian terkendala lahan, tapi sekarang lahan sudah siap proses pembangunan sedang berjalan,” kata Irawan, Rabu (25/10).
Dia menjelaskan, rumah relokasi masih berada di kawasan Padukuhan Blembem. Jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi longsor, tepatnya sebelah barat.”Pengadaan lahan atas inisiasi kerabat dan sanak saudara di perantauan,” ujarnya.
Baca Juga: Pembebasan Denda PBB2P di Gunungkidul Mampu Tarik Tunggakan Pajak Hingga Rp 2 Miliar
Selanjutnya, dari pemkab pembangunan rumah relokasi dialokasikan sebesar Rp 300 Juta. Masing-masing keluarga korban menerima bantuan senilai Rp 50 juta. Total ada enam keluarga direlokasi.”Jadinya hak milik dan sertifikat kepemilikan tanah masih dalam proses di BPN (Badan Pertanahan Nasional). Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu dan warga bisa pindah ke rumah baru sebelum akhir tahun,” ujarnya.
Menurut Irawan, sesuai dengan target Pemkab Gunungkidul, pembangunan harus selesai sebelum 25 Desember 2023. Proses pengerjaan melibatkan warga terdampak.”Ditarget sebelum akhir tahun hunian bisa dihuni,” jelasnya.
Jogoboyo Kalurahan Candirejo Hartono mengatakan, pembangunan rumah relokasi bagi korban longsor progresnya pada tahap pondasi. Selama pengerjaan berlangsung, korban longsor masih tinggal di hunian sementara bekas Gedung SD.”Pembangunan mendapatkan bantuan dari Pemkab Gunungkidul. Selain itu, juga ada donasi warga yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Candirejo di perantauan,” kata Hartono.
Baca Juga: Bukan Shelter, Korban Longsor Blembem Gunungkidul Akhirnya Dapat Bantuan Rumah Baru
Pihaknya bersyukur penantian panjang hampir satu tahun korban longsor untuk tinggal di rumah layak huni akhirnya terjawab. Hartono mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian dari berbagai pihak.
Kembali mengingatkan, pada Sabtu (19/11) 19 November 2022 dini hari, sekitar pukul 03.00 terjadi tanah longsor di Padukuhan Blembem. Kejadian ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan berdampak pada kerusakan hunian. Empat hari berselang jenazah kedua korban tertimbun longsor berhasil dievakuasi. (gun/din)