Neutron Yogyakarta

Pakai Ekskavator untuk Keruk 200 Ton Sampah

Pakai Ekskavator untuk Keruk 200 Ton Sampah
ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADA MAGELANG – Sampah yang menumpuk berbulan-bulan di Depo Pengok akhirnya dibersihkan Rabu (25/10). Tak hanya pakai tenaga manusia, pembersihan sampah di depo yang berlokasi di Jalan Munggur, Demangan, Gondokusuman, ini dikeruk menggunakan satu unit ekskavator. Saat proses pengerukan sampah, tercium bau busuk yang menyengat. Para pengendara motor pun tampak menutup hidung saat melintas.

Staf Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Cahyo Gemilang menuturkan, total seluruh sampah di Depo Pengok diperkirakan mencapai 200 ton. Didominasi oleh sampah residu. Penggunaan ekskavator akhirnya dipilih. Sampah sebanyak itu tak mungkin lagi diangkut menggunakan tenaga manusia. Sementara DLH punya target untuk mengosongkan dan membersihkan Depo Pengok.
“Ini ada sekitar 20 ritase kendaraan. Makanya untuk menyingkat waktu juga,” kata Cahyo yang saat ditemui tengah bertugas di Depo Pengok, Rabu (25/10).

Cahyo menuturkan, proses pengangkutan sampah menggunakan alat berat ini dilakukan sejak pukul 07.00 dan ditargetkan selesai pukul 13.00. Dam truk pengangkut sampah datang bergantian membawa sampah menuju ke TPST Piyungan. Selama proses pengangkutan sampah berlangsung, masyarakat tetap diperkenankan untuk membuang sampah di depo.
“Nanti siang langsung disemprot air sabun, terus disterilkan. Besok mungkin sudah operasional dan lebih dijaga lagi supaya sampahnya tidak terlalu banyak per harinya,” tambahnya.

Baca Juga: Menggunung sehingga Tenaga Manusia Tak Lagi Mampu, Sampah di Depo Pengok Dikeruk Pakai Ekskavator

Salah seorang warga Bowo mengaku berterima kasih atas upaya pengangkutan sampah di Depo Pengok. Pengusaha las yang lokasinya berada sangat dekat dengan depo itu mengaku selama ini merasakan dampaknya.

Dia harus merasakan bau busuk sepanjang hari yang muncul dari tumpukan sampah itu. Dia berharap ke depan pengangkutan sampah di Depo Pengok bisa dilakukan lebih sering lagi, sehingga sampah tak menumpuk. “Apalagi besok kalau hujan, pasti akan lebih bau. Belum lagi lindinya ke mana-mana,” ungkapnya. (isa/laz)

Lainnya