Neutron Yogyakarta

BLDF Ajak Generasi Muda Cintai Lingkungan

BLDF Ajak Generasi Muda Cintai Lingkungan
LAUNCHING: Suasana press conference web series Pusaka di Kompleks Candi Sewu Prambanan Rabu (25/10/23).IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) meluncurkan web series berjudul Pusaka. Sebuah film yang ditayangkan pada kanal YouTube itu mengambil latar belakang Jogjakarta. Serta mengajak generasi muda agar mencintai lingkungan.

Director Communication Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan, Siap Darling merupakan gerakan berbasis digital yang mengajak anak muda untuk mencintai lingkungan. Salah satu upayanya dilakukan dengan membuat web series atau film pendek bertajuk Pusaka.

Pusaka mengambil latar belakang keindahan alam di Indonesia yang berlokasi syuting di Jogjakarta. Di antaranya Candi Sewu Prambanan, Gunung Nglanggeran, dan Pantai Watu Lumbung. Serial tersebut tayang setiap Minggu pukul 17.00 WIB di akun YouTube Siap Darling
Adapun Pusaka menceritakan tiga orang sahabat, yaitu Getuk (Ucup Klaten), Risa (Audya Ananta), dan Bima (Rezky Mickey) yang mencari jawaban atas kegelisahan hidup mereka. Ketiganya mendapat pesan misterius yang harus dipecahkan.

Baca Juga: , Djarum Foundation Peduli Katarak

Sehingga mendorong mereka untuk bersama-sama terlibat dalam perjalanan yang mengesankan. Pada sebuah misi mencari pusaka yang harus ditemukan. Selama proses perjalanan, ketiganya menemukan pelajaran berharga yang mengubah pandangan mereka tentang kecintaan terhadap alam.

“Kami berharap semakin banyak generasi muda yang sadar bahwa kegiatan kesadaran lingkungan, seperti menanam pohon, kelestarian alam dan warisan sejarah adalah Pusaka bagi generasi mendatang,” ujar Mutiara dalam sambutannya secara virtual di Candi Sewu Rabu (25/10) malam.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nunu Anugrah turut mengapresiasi peluncuran serial web tersebut. Dia menyebut, saat ini dunia tengah menghadapi triple planetary crisis. Yaitu perubahan iklim, pencemaran udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Setelah Satu Dekade Saosin Kembali ke Indonesia, Main si Candi Prambanan

Ketiganya, lanjutnya, saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Dalam situasi krisis seperti ini menurutnya tidak ada pilihan lain kecuali mengedepankan paradigma bekerja sama dan berkolaborasi. “Keterlibatan aktif generasi muda dalam aksi lingkungan dapat menjadi modal dasar mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang ramah lingkungan,” sebut Nunu. (inu/eno)

Lainnya