Neutron Yogyakarta

Harga Beras Tak Kunjung Turun, Disperindag Sleman Kembali Siapkan Operasi Pasar Akhir Tahun 

Harga Beras Tak Kunjung Turun, Disperindag Sleman Kembali Siapkan Operasi Pasar Akhir Tahun 
SIDAK LAPANGAN: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat melaksanakan operasi pasar di Pasar Gamping beberapa waktu lalu.IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman berencana kembali menyiapkan operasi pasar murah akhir tahun mendatang. Hal itu dilakukan lantaran harga bahan pokok berupa beras tidak kunjung turun. Yakni berkisar Rp. 13.000 sampai Rp 16.000 per kilogram.

Kepala Disperindag Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, operasi pasar murah rencananya akan dilakukan pada November dan Desember. Adapun sasarannya ada di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman.

Disamping itu, pihaknya juga melakukan upaya penurunan harga beras dengan pemberian subsidi ke para pedagang beras. Beberapa yang disasar di antaranya Pasar Gamping, Tempel, Pakem, dan Prambanan.

Baca Juga: Disperindag Sleman Klaim Gerakan Pilah Sampah Mulai Efektif di Pasar Tradisional

Mae menyebut, sampai saat ini harga komoditas beras memang masih tergolong tinggi. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari faktor cuaca kemarau hingga ketersediaan air yang tidak mencukupi lahan pertanian di Sleman.
“Namun kami pastikan untuk beras cukup sampai bulan Desember, stoknya aman tapi tidak melimpah,” ujar Mae Jumat (27/10).

Mae menyebut, bulan ini Pemkab Sleman juga telah melaksanakan operasi pasar murah di 17 kapanewon. Dalam kegiatan itu dijual berbagai bahan pokok dengan harga di bawah pasaran.

Menurutnya, dalam setiap operasi pasar, komoditas beras bahkan serapannya dapat mencapai delapan ton pada setiap kapanewon. Mae pun berharap melalui kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan pokok. “Bupati beserta TPID Sleman selalu mengupayakan pemenuhan kebutuhan,” ucapnya.

Baca Juga: Disperindag Petakan Pelaku UMKM di Tingkat RW

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebelumnya menyampaikan, pemkab sudah melakukan operasi pasar di Pasar Gamping. Pada kegiatan tersebut diberikan subsidi beras dengan skema pemberian reduksi biaya distribusi kepada pedagang besar komoditas beras.

Kustini menjelaskan, subsidi yang digelontorkan Pemkab Sleman mencapai Rp 500 juta untuk 217 ton beras. Subsidi tersebut untuk mereduksi harga jual beras sampai Rp. 2.300 per kilogram. Dengan maksimal pembelian dari masyarakat sebesar lima kilogram.

“Kegiatan operasi pasar diaharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau, di tengah gejolak kenaikan harga beras akibat El Nino,” tandas Kustini. (inu/eno)

Lainnya