Neutron Yogyakarta

Dibuka Awal November, BBWSSO Evaluasi Aliran Selokan Mataram Yang Bersinggungan dengan Proyek Tol

Dibuka Awal November, BBWSSO Evaluasi Aliran Selokan Mataram Yang Bersinggungan dengan Proyek Tol
KERING: Sejumlah anak bermain sepak bola di Selokan Mataram. (Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) telah mengevaluasi titik-titik aliran Selokan Mataram yang bersinggungan dengan proyek tol.

Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi kebocoran seperti yang sudah terjadi di Padukuhan Kadipiro, Margodadi, Seyegan, Sleman.

Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr Vicky Ariyanti mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi kejadian kebocoran pada aliran Selokan Mataram pekan lalu (22/10).

Baca Juga: Selokan Mataram: Sejarah, Manfaat, dan Tantangan

Yakni, dengan melakukan pengecekkan terhadap titik-titik aliran lain yang berdempetan dengan proyek tol.

“Hasilnya sudah aman,” ujar Vicky kepada Radar Jogja, Minggu (29/10).

Dia membeberkan, bahwa aliran Selokan Mataram kemungkinan akan dibuka pada hari Rabu (1/11) mendatang.

Adapun saat ini, proyek perbaikan aliran Selokan Mataram yang bocor tengah dilakukan waterproofing atau pembuatan lapisan kedap air.

Baca Juga: Terinspirasi Sunan Kalijaga, Selokan Mataram Diusulkan Sultan HB IX untuk Hindarkan Rakyat Ikut Romusha

Kemudian, sambung Vicky, pihaknya juga tengah melakukan pembersihan saluran induk Selokan Mataram. Lantaran pasca dibuka pada Sabtu (21/10) lalu, banyak sampah yang masuk kembali ke saluran.

Baca Juga: Buku ‘100 Ide untuk Gunungkidul’, Hasil Diskusi Rifki Praptama selama di Perantauan

“Untuk hari pertama kami juga mengalirkannya dengan debit uji air kecil, agar ketika ada kebocoran bisa lebih berhati-hati tindak lanjut,” terangnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa membeberkan, penyebab jebolnya aliran Selokan Mataram di Padukuhan Kadipiro karena ada retakan. Kondisi itu yang kemudian membuat kebocoran.

Baca Juga: Kekeringan di Sleman Meluas ke Delapan Kapanewon, Sebanyak 2,2 Juta Liter Air Bersih Sudah Di-droping

Dwi memastikan, perencanaan teknik dan pelaksanaan konstruksi telah dilakukan sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga harapannya dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh konstruksi.

“PT JJB juga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, dengan tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap,” terang Dwi. (inu/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version