RADAR MAGELANG – Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) telah mengevaluasi titik-titik aliran Selokan Mataram yang bersinggungan dengan proyek tol.
Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi kebocoran seperti yang sudah terjadi di Padukuhan Kadipiro, Margodadi, Seyegan, Sleman.
Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr Vicky Ariyanti mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi kejadian kebocoran pada aliran Selokan Mataram pekan lalu (22/10).
Baca Juga: Selokan Mataram: Sejarah, Manfaat, dan Tantangan
Yakni, dengan melakukan pengecekkan terhadap titik-titik aliran lain yang berdempetan dengan proyek tol.
“Hasilnya sudah aman,” ujar Vicky kepada Radar Jogja, Minggu (29/10).
Dia membeberkan, bahwa aliran Selokan Mataram kemungkinan akan dibuka pada hari Rabu (1/11) mendatang.
Adapun saat ini, proyek perbaikan aliran Selokan Mataram yang bocor tengah dilakukan waterproofing atau pembuatan lapisan kedap air.
Kemudian, sambung Vicky, pihaknya juga tengah melakukan pembersihan saluran induk Selokan Mataram. Lantaran pasca dibuka pada Sabtu (21/10) lalu, banyak sampah yang masuk kembali ke saluran.
Baca Juga: Buku ‘100 Ide untuk Gunungkidul’, Hasil Diskusi Rifki Praptama selama di Perantauan
“Untuk hari pertama kami juga mengalirkannya dengan debit uji air kecil, agar ketika ada kebocoran bisa lebih berhati-hati tindak lanjut,” terangnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa membeberkan, penyebab jebolnya aliran Selokan Mataram di Padukuhan Kadipiro karena ada retakan. Kondisi itu yang kemudian membuat kebocoran.
Dwi memastikan, perencanaan teknik dan pelaksanaan konstruksi telah dilakukan sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga harapannya dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh konstruksi.
“PT JJB juga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, dengan tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap,” terang Dwi. (inu/amd)