Neutron Yogyakarta

Ni Made Ingin Nglarak Blarak Segera Dipatenkan

Ni Made Ingin Nglarak Blarak Segera Dipatenkan
KEARIFAN LOKAL: Olahraga tradisional Nglarak Blarak di area parkir wisata Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo Sabtu (28/10).HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo kembali menggelar Festival Nglarak Blarak Sabtu (28/10). Olahraga tradisional sarat kearifan lokal ini digelar dalam rangka Hari Jadi Ke-72 Kabupaten Kulon Progo tahun ini.

Pj Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengaku, baru kali pertama menyaksikan Nglarak Blarak. Dia pun cukup terkesan dan ingin olahraga tradisional ini segera dipatenkan.
“Ini layak menjadi kebanggaan Kulon Progo, karena memang hanya ada di Kulon Progo. Saya rasa ini perlu dipatenkan, diurus legalitasnya supaya tidak diakui daerah lain, karena ini otentik sekali,” tegasnya.

Menurutnya, olahraga tradisional ini sudah menjadi atraksi budaya. Ni Made juga mengapresiasi para pemain yang didominasi kalangan muda. Menurutnya, Nglarak Blarak bisa menjadi media penyaluran energi positif, terlebih permainan ini mengajarkan bagaimana bekerja sama, cekatan, dan harus cepat dalam mengambil inisiatif.
“Ini dapat menjadi satu kegiatan yang mampu mengalihkan kegiatan-kegiatan negatif. Di tengah era globalisasi yang semua serba gadget,” ujarnya.

Baca Juga: Patenkan, Nglarak Blarak Meriah di Pantai Glagah dalam Rangkaian Hari Jadi Ke-72 Kulon Progo

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan, Nglarak Blarak sudah menjadi semacam identitas Kabupaten Kulon Progo. Harapan ke depan, olahraga tradisional yang telah mendunia ini tetap terus bertahan lestari. “Area parkir pantai Glagah dipilih menjadi lokasi perhelatan dengan tujuan untuk meningkatkan berkunjung wisata,” ucapnya.

Dijelaskan, Nglarak Blarak merupakan olahraga tradisional murni yang digali dari kearifan lokal warga yang tinggal di perbukitan Menoreh Kulon Progo. Dengan latar belakang olahraga ini yakni aktifitas para penderes nira kelapa. “Kemudian kami buat sebuah permainan berikut aturan baku supaya menjadi olahraga tradisional,” jelasnya.

Sejak diciptakan, olahraga tradisional ini telah meraih beberapa prestasi. Yakni menjadi juara II kompetisi nasional 2014, bahkan juara I ajang TAFISA World Games 2016 mewakili Indonesia. “Momentum Hari Jadi ini semoga Nglarak Blarak tetap mendunia,” harapnya. (tom/eno)

Lainnya

Exit mobile version