Neutron Yogyakarta

Limbah Minyak Keluar dari Penutup Gorong-Gorong Tugu Pal Putih, Sejumlah Pengendara Motor Terpeleset

Limbah Minyak Keluar dari Penutup Gorong-Gorong Tugu Pal Putih, Sejumlah Pengendara Motor Terpeleset
LICIN: Petugas dinas perhubungan menjaga lokasi yang licin akibat adanya minyak di dekat Tugu Pal Putih Jogja. (Dwi Agus/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Cairan diduga minyak meluber di sisi utara Tugu Pal Putih. Imbasnya beberapa pengendara kendaraan bermotor roda dua sempat terpeleset. Ini karena cairan bersifat licin dan memiliki aroma tak sedap.

Berdasarkan pantauan Radar Jogja, tumpahan cairan ini keluar dari penutup gorong-gorong. Cairan diduga minyak ini juga memiliki aroma tak sedap. Layaknya limbah minyak goreng. Selain itu juga licin dan bisa membahayakan sejumlah pengendara yang melintas.

“Dari aromanya diduga limbah minyak. Sudah ada korban, (melubernya) dari jam setengah satu (12.30 WIB). Korban dua orang pengemudi motor, terpelset, karena ban motor nyentuh terus jatuh,” jelas karyawan rumah makan depan lokasi luberan minyak, Yuli, Selasa (31/10).

Baca Juga: Pemkab Bantul Segara Bangun Industri Recycle Sampah, Sudah Jadi Komoditas Ekonomi

Yuli tak mengetahui asal muasal cairan tersebut. Namun ini bukan kali pertama terjadi luberan cairan diduga minyak di depan warungnya. Kondisi ini bisa terulang dalam kurun waktu bulanan dan tak menentu.

Letak genangan cairan diduga minyak ini tepat di sisi Utara Tugu Pal Putih Jogjakarta. Lokasinya berdekatan dengan sejumlah rumah makan, kafe, dan Pasar Kranggan. Lokasi keluarnya cairan ini telah ditutup dengan barikade dan dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan.

“Dugaan saya minyak, keluarnya dari (gorong-gorong) banyak. Bisa jadi pasar terus limbah apa tidak tahu, tapi semuanyya tumpahan ke sini semua. Sebelumnya pernah gini, kita buka (warung makan) sudah dua tahun, awal dulu juga sering kayak gini,” katanya.

Yuli mengaku rumah makannya sempat menjadi tertuduh. Pihaknya juga sempat dipanggil oleh Dinas Lingkungan Hidup. Setelah saluran pembuangan diperbaiki, ternyata limbah tetap keluar dari penutup gorong-gorong.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi DIY Dalami Dugaan Mafia Tanah Kas Desa di Candibinangun dan Maguwoharjo

Kondisi lebih parah terjadi saat hujan. Selain lebih licin juga menyebarkan aroma tak sedap. Cairan tersebut akan mengalir ke sisi Utara bercampur dengan air hujan. Terkadang juga menyebabkan sejumlah pengendara kendaraan bermotor terpeleset.

“Dulu kita disalahin, dipanggil dari Dinas Lingkungan Hidup. Kita ke sana (Kantor DLH), terus diminta memperbaiki saluran pembuangan. Padahal kita tidak ada limbah minyak bekas, karena kita simpan untuk dijual. Nyatanya setelah dibenerin juga masih keluar limbahnya,” ujarnya. (dwi/amd)

Lainnya