RADAR MAGELANG – Fashion show dan pameran batik menjadi salahs atu kegiatan yang ditampilkan dalam Gebyar Batik Sleman yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman di Jogja City Mall (JCM), 2- 5 November.
Ketua Panitia Gebyar Batik Sleman Nyudi Dwijo Susilo mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 43 industri kecil menengah (IKM) batik yang menampilkan produk-produk fashion serta non fashion. Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan lomba, workshop, serta seminar. “Pada pembukaan kegiatan digelar fashion show batik bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI),’’ jelasnya.
Dia berharap, melalui kegiatan tersebut para pelaku usaha batik di Sleman bisa merasakan berbagai manfaat. Seperti peningkatan omzet penjualan dan membuat batik khas daerah semakin diminati oleh generasi muda.”Pada 5 November kami mengadakan fashion show dengan mengajak 16 IKM di Sleman,” ujar Nyudi, Kamis (2/11).
Ketua Dekranasda Sleman Sri Purnomo menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari pengurus Dekranasda periode 2021-2026. Tujuannya untuk melestarikan batik sebagai salah satu kebudayaan tak benda. Serta mempromosikan dan menegaskan branding batik khas Sleman. “Misi kami terwujudnya batik bisa digunakan oleh lintas generasi,” terang Sri Purnomo.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, kegiatan ini bisa menjadi gerakan kolaborasi untuk nguri-nguri dan mendukung perajin batik. Ia pun menegaskan, akan ada gerakan yang mewajibkan masyarakat untuk menggunakan batik khas Sleman.”Semoga dengan adanya kolaborasi ini dapat mewujudkan batik yang meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya. (inu/din)