Neutron Yogyakarta

Kementerian PUPR Bakal Renov MagIS

Kementerian PUPR Bakal Renov MagIS
PRIORITAS: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau Stadion Maguwoharjo. Stadion ini ikut terpilih dari 19 stadion yang mendapatkan perbaikan oleh Kementerian PUPR.DOKUMENTASI TIM MEDIA BUPATI SLEMAN 

RADAR MAGELANG – Maguwoharjo International Stadium (MagIS) milik Pemkab Sleman rencananya dilakukan perbaikan tahun depan. Perbaikan stadion yang menjadi kandang bagi tim sepakbola PSS Sleman itu bahkan juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, perbaikan Stadion Maguwoharjo memang sudah menjadi program kerja Pemkab Sleman tahun 2023-2024. Sehingga tahun lalu sudah diawali kegiatan rehabilitasi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.

Kustini melanjutkan, bahwa perbaikan stadion Maguwoharjo itu juga mendapat dukungan pemerintah pusat. Lantaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) memasukkan Stadion Maguwoharjo sebagai salah satu dari 19 stadion di Indonesia yang mendapat perbaikan.

Baca Juga: Ribuan Orang Tumpah Ruah Rebutan Gunungan, Dipercaya Punya Kekuatan Magis

“Informasinya sudah masuk tahap ditenderkan oleh kementErian dengan pagu sekitar Rp 124 miliar,” ujar Kustini dalam keterangan pers yang diterima Radar Jogja kemarin (3/11).

Dia menyebut, bahwa Pemkab telah melakukan koordinasi serta survei kebutuhan dengan tim verifikasi dari Kementerian PUPR pada Agustus lalu. Pertemuan tersebut guna mematangkan rencana revitalisasi Stadion Maguwoharjo.

Kustini menuturkan, semua tahap pengerjaan mulai dari penyusunan Detail Engineering Design (DED) hingga proses pengerjaan bakal dilakukan seluruhnya oleh Kementerian PUPR. Namun Pemkab Sleman telah mengusulkan item-item pekerjaan rehabilitasi dan renovasi.

Baca Juga: Bermain di Hadapan Suporter, Mihail Termotivasi Kalahkan Madura United di MagIS

Di antaranya pemasangan single seat, lighting, rumput, perbaikan fasad dan sarana pendukung, serta pengecatan tembok secara keseluruhan.  “Kalau waktu pasti dimulainya (pengerjaan) kapan kita belum tahu. Kita masih menunggu juga informasi detailnya dari pusat,” sebut Kustini. (inu/eno)

Lainnya