Neutron Yogyakarta

Sebulan Tinggal, Rohandi Dikenal Pendiam, Berencana Boyong Anak dan Istrinya ke Jogja

Sebulan Tinggal, Rohandi Dikenal Pendiam, Berencana Boyong Anak dan Istrinya ke Jogja
DISEGEL: Rumah yang dihuni oleh salah seorang pelaku narkoba narkotika jenis happy water dan keripik pisang di Dusun Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Banguntapan, Bantul yang masih disegel dengan garis polisi kemarin (11/4).Fahmi Fahriza/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Pelaku yang memproduksi narkotika
jenis happy water dan keripik pisang di Dusun Pelem
Kidul, Kalurahan Baturetno, Banguntapan, Bantul,
Jumat (3/11) diketahui bernama Rohandi. Hal itu
diungkapkan oleh Yuni, yang rumahnya berada di
depan kontrakan Rohandi.

Yuni mengaku, Rohandi baru sebulan tinggal di
rumah kontrakan. Namun selama ini, tidak menunjukkan
keanehan. Hanya saja, Rohandi hanya sedikit
pendiam. ”Mungkin baru pindahan kan,” lontarnya
kepada Radar Jogja Sabtu (4/11).

Sependek ingatan Yuni, dia hanya beberapa kali
bertemu dan bertegur sapa dengan pelaku. ”Ngobrol
ya seadanya, biasanya pas dia beli makan. Soalnya
dia jalan kaki,” tuturnya.

Baca Juga: Bercat Kuning dengan Pintu Putih, Rumah Produksi Keripik Pisang Narkotika di Magelang Statusnya Ngontrak

Berdasarkan data-data yang dihimpun dari RT, lanjutnya,
pelaku merupakan pendatang dari Jakarta ”Soalnya pas kontrak kan setor KTP dan berkas lain-lain,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh penjual angkringan
yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya, Rohandi membeli nasi dan kopi 3-4 kali dalam seminggu.

Setiap pagi dan sore hari. Namun selalu dibungkus. ”Nggak pernah makan di sini,” ucapnya. Oleh karena itu, dia tidak
sempat berbincang dengan Rohandi dalam waktu yang
lama. Terlebih saat dia datang biasanya menggunakan
ojek online. Padahal lokasi angkringan hanya sekitar 100 meter. Meski demikian, dia lebih sering berjalan kaki saat membeli makanan di warungnya.

Baca Juga: Waduh, RI Punya ‘Narkotika’ Baru, Jadi Incaran dan Laku Miliaran ?

Rohandi, lanjutnya, pernah ikut perkumpulan rutin RT.
Dia mengaku, datang dari Jakarta dan akan memboyong
anak dan istrinya ke Jogja. ”Ngakunya punya anak empat. Kalau di Jogja sudah sukses baru keluarganya mau diboyong ke sini,” tuturnya.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada menjelaskan, penggerebekan di Kabupaten Bantul dilakukan setelah peredaran narkoba di wilayah Cimanggis, Depok,
Jawa Barat diungkap. Penelusuran kemudian berlanjut
di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Magelang. Di Bantul, Bareskrim membongkar rumah produksi di Kalurahan Potorono dan Kalurahan Baturetno, Banguntapan. ”Di Kabupaten Bantul kami menangkap tiga orang sebagai produsen dan penjual,” ucapnya.

Diketahui Rohandi yang bertugas sebagi pengolah.
Selain itu, tugas serupa juga dikerjakan oleh tersangka
berinisal BS, MRE, dan AR. Tersangka berinisial MAP berperan sebagai pengelola media sosial, D pemegang rekening, dan AS sebagai kurir. Sedangkan
EH sebagai pengolah dan distributor.

Baca Juga: Gagalkan Penyelundupan Obat Terlarang ke Lapas Narkotika

Saat ini polisi juga masih memburu empat orang lainnya
yang sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Empat pelaku yang masuk DPO itu merupakan otak dari produksi narkoba kemasan baru ini. (iza/eno)

Lainnya