Neutron Yogyakarta

Bisa Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Bisa Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
UJI COBA: Dokter menguji alat EKG AliveCor KardiaMobile 6L kepada siswa SDN Percobaan 2 Jogja untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini Rabu (8/11).Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja 

RADAR MAGELANG – Data Heartology Cardiovascular Center mencatat, setidaknya ada 80 ribu bayi di Indonesia lahir dan mengalami penyakit jantung bawaan setiap tahun. Sekitar 25 persen di antaranya membutuhkan penanganan serius pada tahun pertama kelahiran.

Atas kondisi itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan alat bantu kesehatan berupa mesin EKG AliveCor KardiaMobile 6L kepada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM).

Tujuannya, untuk mendukung penelitian implementasi deteksi dini penyakit jantung bawaan. Mesin EKG Lead 6 langsung diujicoban kepada siswa kelas 1 SDN Percobaan 2 Jogja.

Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa UGM Olah Belimbing Wuluh  Jadi Deterjen Bernama Paper GenB, Harga Jualnya Segini…

“Penyakit jantung bawaan di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta,” ujar Kepala KCU Jogjakarta Dovi Kurniawan Rabu (8/11).

Dukungan itu sejalan dengan Pergub DIJ Nomor 103 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Jogjakarta Lestari Tahun 2021-2025. Di sisi lain, bantuan sekaligus upaya mendukung perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia.

“Dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata kami untuk ikut mendukung upaya deteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini,” ujarnya.

Baca Juga: Libatkan 100 Responden, Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Weton Jawa Pada Capaian Akademik Mahasiswa

Dia berharap dengan adanya deteksi penyakit jantung bawaan sejak dini, maka penanganan medis serta pengobatan yang akan diterima menjadi lebih tepat sasaran.
Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM Sudadi mengapresiasi bantuan yang akan digunakan untuk pengembangan ilmu.

“Menjadi salah satu aset berharga yang menunjang penelitian dan pendidikan kedokteran Tentunya, alat EKG 6L ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk melatih dan mengedukasi guru UKS sekolah dasar,” bebernya.

Termasuk, bagi para tenaga medis di puskesmas setempat. Sehingga bisa menjadi semakin terampil untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini. “Program skrining penyakit jantung bawaan pada anak yang sudah termuat dalam pergub dapat terlaksana dengan baik,” harapnya. (lan/eno)

Lainnya