Neutron Yogyakarta

Hidrogen Solusi Energi Ramah Lingkungan

Hidrogen Solusi Energi Ramah Lingkungan
FOKUS: Seminar Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia di Balai Senat UGM Rabu (8/11).WULAN YANUARWATI/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Hidrogen hijau digadang-gadang menjadi energi andalan bagi masa depan industri. Khususnya di sektor transportasi dengan mengusung target reduksi emisi. Dengan begitu, hidrogen hijau mendukung pencapain target dekarbonisasi pemerintah.

Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) hidrogen yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), menjadi potensi baru sumber energi bersih. Sebab hanya mengeluarkan uap air, tidak meninggalkan residu di udara dan tidak menambah emisi karbon gas rumah kaca.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna mengatakan, ketergantungan terhadap energi fosil di Indonesia masih tinggi. Namun produksinya sangat terbatas. Maka diperlukan potensi sumber energi lain yang ramah terhadap lingkungan.

Baca Juga: TPST Piyungan Dibuka Terbatas Jumat, DPUP ESDM Masih Kaji Skema Pembuangan

“Untuk mengantisipasi keterbatasan energi fosil maka upaya kita mendorong pengembangan hidrogen agar bisa mensupport sektor transportasi,” ujarnya pada seminar Nasional digagas UGM bersama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Balai Senat UGM kemarin (8/11).

Disebutkan sektor transportasi merupakan pengguna energi kedua terbesar setelah sektor industri. Saat ini, sumber bahan bakar transportasi di Indonesia didominasi oleh energi fosil. Di antaranya minyak bumi 55-56 persen, bio fuels dalam hal ini bio diesel kurang lebih 44 persen. Sedangkan gas hanya 0,02 persen, dan listrik 0,05 persen.

“Kalau kita melihat penurunan emisi, kita punya PR menurunkan 358 juta ton Co2 di tahun 2030 untuk sektor energi. Kita perlu lakukan berbagai upaya mencapai target yang ditetapkan,” bebernya.

Baca Juga: Menteri ESDM Ajak Masyarakat Pasang Panel Tenaga Surya

Sejauh ini, potensi EBT hidrogen yang berasal dari PLTA sudah tersebar di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Indonesia memiliki potensi sumber ETB melimpah karena kondisi alamnya yang baik.
“Pemanfaatan multi teknologi dari berbagai sumber energi yang berfokus pada reduksi emisi, manjadi suatu keniscayaan untuk mengejar target net zero emmision (NZE) demi masa depan hijau bagi seluruh generasi. Terutama di sektor transportasi yang digadang-gadang menjadi salah satu fokus utama dalam dekarbonisasi,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto.

Pengembangan kendaraan dengan energi ramah lingkungan rendah emisi, dapat dikembangkan sebagai salah satu upaya mendukung penurunan NZE oleh pemerintah. Toyota Motor Corporation (TMC) termasuk salah satu leader teknologi hidrogen. Terlihat dengan kehadiran Toyota Mirai yang mulai diproduksi secara massal pada 2014.

Toyota Mirai merupakan kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tidak lagi mengandalkan BBM. Didesain sebagai mobil berteknologi motor listrik dan berbahan bakar hidrogen. Saat ini sudah hadir dengan generasi ke-2 yang diluncurkan pada 2019. (lan/eno)

Lainnya