RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meminta masyarakat agar waspada potensi banjir atau genangan pada musim penghujan. Terlebih jika terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, dari pengalaman tahun lalu ada beberapa titik rawan genangan di Kabupaten Sleman. Seperti di kawasan Janti, ring road utara yang berada di depan kampus UPNVY, hingga Jalan Solo.
Menurut dia, oleh instansi terkait beberapa titik rawan genangan itu sudah dilakukan revitalisasi. Sehingga harapannya genangan air hujan pun dapat diantisipasi dan tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. “Titik rawan banjir sepertinya sudah teratasi di tahun 2023, drainasenya juga sudah dibuat. Semoga di tahun ini tidak ada lagi (genangan, Red),” ujar Bambang kepada Radar Jogja kemarin (12/11).
Baca Juga: BPBD Sleman Minta Masyarakat Waspadai Potensi Genangan Saat Musim Hujan, Ini Titik Rawannya
Walaupun sudah ada upaya antisipasi, Bambang meminta, agar masyarakat tetap waspada. Karena ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, tetap berpotensi menimbulkan genangan atau banjir.
Lantaran, sebut Bambang, bencana tersebut juga disebabkan dari tinggi rendahnya debit air ketika hujan. Serta ada tidaknya kiriman air dari wilayah yang lebih tinggi ke titik-titik rawan genangan tersebut. “Jadi kalau disebut sudah aman, belum tentu. Karena ada tidaknya genangan juga tergantung bagaimana spesifikasi drainase dan curah hujan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogjakarta Warjono menyebut, bencana hidrometeorologi berpotensi muncul pada masa pancaroba. Yakni selama peralihan dari musim kemarau panjang ke musim penghujan seperti sekarang.
Baca Juga: Stadion Maguwoharjo Mulai Bulan Depan Sudah Direnovasi, PSS Sleman Terpaksa Pindah Kandang
Adapun potensi bencananya, terang Warjono, meliputi hujan disertai angin kencang, hujan es, dan puting beliung. Beberapa wilayah juga memiliki potensi tinggi bencana hidrometeorologi. Di antaranya Sleman, Kota Jogja, Kulon Progo bagian utara, serta Gunungkidul bagian utara. “Wilayah tersebut berpotensi angin kencang di awal masa pancaroba,” sebutnya. (inu/eno)