RADAR MAGELANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman akan kembali melaksanakan operasi pasar murah. Rencananya, program yang bertujuan untuk menekan harga bahan pokok itu akan dimulai pekan depan. Dengan komoditas yang disediakan berupa beras, gula, telur, terigu, minyak goreng, hingga daging ayam.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Kurnia Astuti mengatakan, untuk program pasar murah rencananya akan dibuka Kamis (16/11) mendatang di Kantor kapanewon Seyegan dan Embung Senja di Mlati. Kegiatan akan dilanjutkan hingga Jumat (17/11) digelar di Kantor Kapanewon Prambanan dan Lapangan Wukirharjo.
Kemudian di Kantor Kapanewon Ngaglik dan Depok Senin (20/11). Kemudian Kantor Kapanewon Sleman dan Tempel Selasa (21/11). Lalu pada Rabu (22/11), di Kantor Kapanewon Cangkringan dan Ngemplak.
Pekan selanjutnya pada Kamis (23/11), akan digelar di halaman Kantor Kapanewon Kalasan dan Berbah. Lalu pada Jumat (24/11) di kantor kapanewon Minggir dan Moyudan. “Senin (27/11) di Kantor Kapanewon Pakem dan Lapangan Donokerto Turi. Serta Selasa (28/11) di Kantor Kapanewon Godean dan Lapangan Ambarketawang,” beber Nia kemarin (12/11).
Baca Juga: BPBD Sleman Minta Masyarakat Waspadai Potensi Genangan Saat Musim Hujan, Ini Titik Rawannya
Orogram operasi pasar murah ini, lanjutnya, merupakan upaya dari pemerintah untuk menyetabilkan harga bahan-bahan pokok. Khususnya pada komoditas beras dan gula yang kini harganya masih cukup tinggi.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan tersebut masyarakat dapat membeli komoditas bahan pokok lebih murah dari harga pasaran. Namun dengan pembatasan pembelian agar komoditas bahan pokok bisa didapatkan oleh seluruh masyarakat secara merata. “Harapannya dengan operasi pasar murah, harga kebutuhan pokok bisa berangsur normal,” ungkap Nia.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku, akan menambah kuota gula pasir di program pasar murah. Jika kuota awal 1,2 ton per kapanewon, akan ditambah menjadi 2 ton per. “Mudah-mudahan dengan kuotanya ini kita tambah, cukup untuk masyarakat dan terutama pelaku UMKM kita. Serta kita harap harga (gula pasir, Red) segera stabil,” ungkap Kustini. (inu/eno)