Neutron Yogyakarta

Awas, Bencana Hidrometeorologi, Pohon Tumbang di Ring Road Barat, di Ring Road Selatan Menimpa Mobil

Awas, Bencana Hidrometeorologi, Pohon Tumbang di Ring Road Barat, di Ring Road Selatan Menimpa Mobil
HUJAN ANGIN: Tim Reaksi Cepat (TRC) Kapanewon Gamping, Sleman, saat melakukan evakuasi pohon yang tumbang di ruas jalan Ring Road Barat, Trihanggo, Gamping, Sleman, kemarin (13/11).

RADAR MAGELANG – Masyarakat di Jogjakarta diminta waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi saat awal-awal musim penghujan seperi saat ini. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Senin (12/11), menimbulkan banyak pohon tumbang di beberapa lokasi.

Di ruas Jalan Ring Road Barat, Trihanggo, Gamping, Sleman, pohon besar tumbang saat hujan lebat kemarin siang. Akibatnya, lalu lintas kendaraan sempat terganggu, karena terhalang badan pohon yang melintang jalan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, pohon yang tumbang sudah dilakukan penanganan. Tim Reaksi Cepat (TRC) Kapanewon Gamping telah mengevakuasi pohon itu menggunakan gergaji mesin dan mobil pengangkut sekitar pukul 13.47.

Baca Juga: Hati-Hati Lurrr…Ada Pohon Tumbang di Ring Road Barat, Sempat Ganggu Lalu Lintas

Menurut Bambang, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Hanya saja badan pohon sempat mengganggu lalu lintas. Lantaran tumbang di jalur lambat Ring Road Barat dan perlu menggunakan jalur cepat untuk proses evakuasinya. “Sekarang sudah terkondisi,” ujar Bambang kepada Radar Jogja.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menyatakan, potensi bencana hidrometeorologi memang kerap muncul ketika musim pancaroba. Hal tersebut akan ditandai dengan cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan deras.

Selain itu, peralihan musim kemarau ke penghujan juga akan membuat pembentukan awan cumulonimbus. Sehingga dapat memicu bencana angin puting beliung sampai hujan es. “Kondisi itu juga dapat mengakibatkan bencana tanah longsor, serta banjir lahar dingin kalau hujan terjadi di lereng Merapi,” bebernya.

Baca Juga: Antisipasi Pohon Tumbang di Peralihan Musim

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi risiko. Yakni dengan memastikan kondisi atap rumah benar-benar aman, lalu diperkuat. Selain itu, pohon yang kering juga dipotong dan dikurangi rantingnya agar tidak menimpa kawasan permukiman.

Sementara untuk mengurangi banjir atau genangan, dia meminta masyarakat mulai membersihkan saluran air. Serta tidak membuang sampah pada saluran drainase. “Untuk di jalan raya baliho-baliho juga diperiksa, apakah tiang sudah kuat dan lubang angin berfungsi dengan baik,” katanya.

Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogjakarta Warjono menuturkan, potensi bencana hidrometeorologi juga dapat terjadi lebih awal di beberapa wilayah. Seperti Kabupaten Sleman, Kota Jogja, Kulon Progo bagian utara, serta kabupaten Gunungkidul bagian utara. “Wilayah itu berpotensi terjadi angin kencang di awal masa pancaroba,” ungkapnya.

Di wilayah Bantul, satu unit mobil bak terbuka rusak usai tertimpa pohon tumbang di Jalan Ahmad Yani Ring Road Selatan, Kalurahan Wirokerten, Banguntapan. Peristiwa itu terjadi kemarin (13/11) sekitar pukul 13.00.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan, peristiwa itu terjadi saat hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Jogjakarta dan sekitarnya. Seorang warga setempat, Sutrisno, 50, yang saat itu sedang bekerja melihat pohon jenis munggur tumbang ke arah selatan. “Pohon itu kemudian menimpa Suzuki Carry pikap warna hitam,” jelasnya.

Mengetahui itu, Sutrisno langsung menghubungi rekannya untuk melaporkan kejadian pohon tumbang ke Polsek Banguntapan dan instansi terkait. Hal itu dilakukan agar segera dilakukan penanganan lebih lanjut.

Tak lama kemudian, jajaran Polsek Banguntapan, Pos Lalulintas Gondowulung, BPBD Kabupaten Bantul, FPRB Kapanewon Banguntapan dan relawan di sekitar kejadian berupaya melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan pohon tumbang. “Kegiatan evakuasi diikuti kurang lebih 30 personel gabungan dan berakhir pukul 14.00,” kata Jeffry.

Jeffry menjelaskan, saat proses evakuasi arus lalu lintas sempat macet kurang lebih 30 menit. Beruntungnya tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun terdapat kerugian materiil mencapai Rp 10 juta. Adapun identitas pengendara mobil itu Ismadiyanto, 44, asal Kemantren Mergangsan, Kota Jogja.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, petugas DLH Bantul secara berkala melakukan identifikasi terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang. Khususnya pohon-pohon di tepi jalan yang menjadi kewenangan DLH Bantul.

Pohon yang batangnya rapuh dan membahayakan menjadi prioritas penanganan. “Pohon yang tajuk atau dahannya lebat kami pangkas untuk mengurangi beban saat hujan,” ujarnya.
Ari menjelaskan, hampir setiap hari petugas DLH Bantul melakukan pemangkasan. Terutama untuk menindaklanjuti permohonan yang masuk ke dinasnya. “Lokasi pohon rimbun dan yang batangnya rapuh menyebar. Satu hari rata-rata satu titik penanganan,” ucap mantan pejabat Bappeda Bantul ini. (inu/tyo/laz)

Lainnya

Exit mobile version