Neutron Yogyakarta

Warga Sebut Dukuh Seneng Suka Selingkuh dan Kemplang Pajak

Warga Sebut Dukuh Seneng Suka Selingkuh dan Kemplang Pajak
BANYAK MASALAH - Warga Padukuhan Seneng, Kalurahan Siraman, Kapanewon Playen long march menuju kantor Balai Kalurahan Siraman menuntut Dukuh Seneng Supriyadi mundur dari jabatan Selasa (14/11) 

RADAR MAGELANG – Dukuh Seneng, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Supriyadi di demo warganya sendiri. Dia dituduh selingkuh dan menggelapkan uang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Warga menggelar aksi demo dengan melakukan long march sejauh lebih dari satu kilometer Selasa (14/11). Massa keliling kampung sambil membentangkan spanduk dan poster finish kantor balai Kalurahan Siraman.

Koordinator aksi Nur Kholis mengatakan, aksi demo tak terbendung karena dukuh dinilai sudah tidak bisa menjadi panutan. Di 2012,  bersitegang dengan warga karena dugaan kasus perselingkuhan. “Pernah ketahuan selingkuh dan membuat pernyataan hitam di atas putih bahwa tidak akan mengulangi perbuatan,” kata Nur Kholis usai aksi unjuk rasa Selasa (14/11).

Belum berhenti sampai di situ, tahun ini sang dukuh kembali tersandung kasus perselingkuhan. Belakangan juga muncul kabar tidak sedap telah menggelapkan uang PBB yang dihimpun dari masyarakat.”Dugaan lain, pak dukuh manipulasi upah pembayaran tukang sebuah pengerjaan proyek,” ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia Hasil Resolusi Konflik di Gaza, Israel dan USA Tolak Gencatan Senjata yang Diminta Majelis Umum PBB

Dianggap sudah kelewat batas, warga kemudian sepakat menggelar aksi demo menuntut dukuh meletakkan jabatan. Mereka memberikan waktu selama satu minggu ke depan agar kepala desa bersikap tegas.

Sementara itu, Lurah Siraman Damiyo mengaku telah menampung aspirasi warga dan siap menindaklanjuti. Pihaknya tidak menampik rentetan permasalahan telah membelit Dukuh Seneng.”Kami sudah meminta keterangan kepada yang bersangkutan,” kata Damiyo.

Mulai dari dugaan perselingkuhan hingga penggelapan uang pajak. Untuk kasus selingkuh, dukuh membantah. Akan tetapi mengenai penggelapan dana pajak mengakui. Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi.”Kami segera berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tegasnya.

Baca Juga: Ada Tagihan PBB Warga Purworejo Hanya Rp 5.000

Selanjutnya, Lurah Damiyo meminta warga supaya bersabar dan menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. (gun/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)