RADAR MAGELANG – Angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo per Maret 2023 lalu masih mencapai 15,64 persen. Data itu adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kulon Progo hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional di tahun ini.
Angka kemiskinan di Kulon Progo mencapai 15,64 persen. Kendati demikian ada penurunan 0,75 persen.”Angka itu turun jika dibandingkan Maret 2022 lalu,” ucap Kepala BPS Kulon Progo Sumarwiyanto, Kamis (16/11).
Dijelaskan, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo disebut paling tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di DIJ. “Dalam hitungan kurun waktu 10 tahun terakhir penurunannya juga masih tertinggi di DIJ yakni mencapai 7,68 persen,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkab dan Polres Kulon Progo Inisiasi Gerakan Menanam Pohon
Menurutnya, angka kemiskinan Kulon Progo hanya selisih 0,04 persen dengan Gunungkidul. Angka kemiskinan Gunungkidul 2023 mencapai 15,6 persen. Jika dihitung jumlah jiwa di Kulon Progo total ada 70.735 jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di Kulon Progo sebesar Rp 416.870,00 per kapita per bulan. “Artinya, jika pengeluarannya di bawah itu maka masih bisa dikatakan miskin,” ujarnya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti bersyukur telah terjadi penurunan signifikan angka kemiskinan di Kulon Progo berdasarkan survei BPS. Meskipun jika dihitung secara keseluruhan di DIJ, kemiskinan di Kulon Progo termasuk masih paling tinggi. “Kami terus berupaya menekan angka kemiskinan, salah satunya dengan program pemberdayaan dan bantuan sosial,” ucapnya.(tom/din)