Neutron Yogyakarta

Dana Bansos Turun, Termasuk BLT El Nino, Penerima Manfaat Petani Tembakau

Dana Bansos Turun, Termasuk BLT El Nino, Penerima Manfaat Petani Tembakau
BANTUAN PANGAN: Warga hadir di  Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, untuk menerima bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2023 belum lama ini.DOK RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Sejumlah bantuan sosial (bansos) bersumber dari anggaran pemerintah pusat kembali turun akhir tahun ini. Penerima bantuan merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) mengacu pada data Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul Giyanto mengatakan, dalam dua bulan ini KPM akan kembali mendapat bantuan regular. “Di antaranya PKH (program keluarga harapan), program sembako BPNT (bantuan pangan non tunai) dan BLT El Nino,” katanya Jumat (17/11).

Khusus bantuan El Nino, pihaknya belum bisa berbicara banyak karena penyaluran melalui Bank Daerah Gunungkidul (BDG). Informasi lain dari Kemensos, KPM bisa mencairkan Rp 400 ribu dalam dua bulan. “Kami belum bisa sampaikan mengenai detail BLT El Nino,” ujarnya.

Baca Juga: Alhamdulillah…Dana Bansos Turun Lagi Akhir Tahun Ini, Termasuk BLT El Nino

Namun dia memberi gambaran, penerima manfaat merupakan para petani tembakau. Anggaran BLT El Nino berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCHT) 2023. Rencananya secara simbolis penyerahan bantuan dilakukan 28 November 2023 di wilayah Kalurahan Grogol, Paliyan. “Sekarang tahap verifikasi data penerima manfaat,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator PKH Kabupaten Gunungkidul Herjun Pangaribowo membenarkan, PKH kembali turun bulan ini dan bulan depan. Pencairan dilakukan secara bertahap atau per termin. “Turun per termin sesuai alokasi Kemensos,” katanya.

Dia menjelaskan, besaran rupiah penerima bansos PKH  variatif. Misalnya untuk lanjut usia (lansia) Rp 600 ribu, anak sekolah jenjang pendidikan SMA sederajat Rp 600 ribu, termasuk balita, anak usia lima tahun, SD, SMP dan disabilitas.

Baca Juga: Sulap Bansos Senilai Rp17 Juta Jadi Rp19 M, Wanita Ini Mendadak Viral

Terpisah, Direktur PT BDG Suci Sulistyowati mengakui, rencana penyaluran bansos El Nino dari DBHCHT melalui BDG. Pihaknya siap mendukung program pemerintah dan melakukan pencairan sesuai data yang ada. “Kalau tidak salah akhir bulan ini mulai pencairan,” katanya. (gun/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)