Neutron Yogyakarta

Tanggap Darurat Kekeringan Diperpanjang 14 Hari

Tanggap Darurat Kekeringan Diperpanjang 14 Hari
KONSOLIDASI: Pemkab Kulon Progo melalui BPBD Kulon Progo melakukan persiapan menghadapi pergantian musim dengan Apel Siaga Relawan Tahun 2023 di Lapangan Kepek Pengasih, (13/11).HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo menggelar Apel Siaga Relawan Tahun 2023 di Lapangan Kepek, Kapanewon Pengasih, Senin (13/11). Kegiatan ini dijadikan konsolidasi untuk mengantisipasi pergantian musim.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, konsolidasi dan sinergi antarsektor baik lembaga maupun relawan penting dilakukan minimal untuk menyamakan persepsi dan menyiapkan manajemen kebencanaan yang solid. “Semua harus sinergi, membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Menurutnya, musim penghujan sudah mulai terjadi. Kendati demikian, beberapa wilayah di Kulon Progo masih mengalami darurat kekeringan. Sedikitnya masih ada tiga kapanewon yang masih merasakan dampak kekeringan.

Antisipasi menghadapi musim penghujan juga harus dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan. “Pemerintah, relawan dan harus siap menghadapi potensi ancaman bencana di musim penghujan akhir 2023 atau awal 2024,” ujarnya.

Baca Juga: Berkunjung ke Desa Wisata Batik Lendah di Kulon Progo, Wisatawan Bakal Disuguhi Pesona Batik Kualitas Tinggi

Sekda Kulon Progo Triyono menambahkan, beberapa fasilitas yang dibangun, termasuk pembangunan embung sebenarnya juga untuk mengantisipasi dua dampak musim kemarau dan penghujan. Saat kemarau bisa menjadi cadangan air, sementara saat penghujan bisa menjadi tangkapan air sehingga tidak melimpas kemana-mana menjadikan bencana banjir.

Saat musim penghujan air bisa ditampung dengan baik di embung. Ketika datang musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk cadangan air bersih. Termasuk untuk kebutuhan pengairan sektor pertanian.”Butuh treatment-treatment khusus agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kulon Progo Winarta mengungkapkan, status tanggap darurat diperpanjang selama 14 hari ke depan. Status tanggap darurat ini sudah dimulai 11 November 2023 lalu. Perpanjangan dilakukan karena permintaan distribusi (droping) air bersih masih cukup tinggi. Khususnya dari warga di perbukitan Menoreh (Kapanewon Kokap, Kalibawang, dan Samigaluh).

Baca Juga: Terletak di Pegunungan Purba, Yuk Intip Waduk Mini di Kulon Progo Yang Ternyata Penghasil Durian Unggul DIY

Hujan memang sudah mulai terjadi. Namun intensitasnya masih rendah dan belum merata ke seluruh wilayah Kulon Progo. Hal itu belum mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.”Khususnya di tiga kapanewon terdampak kekeringan,” ungkapnya. (tom/din)

Lainnya

Exit mobile version