Neutron Yogyakarta

Ratusan Bajingan di Sleman Ikut Sosialisasi Pemilu

Ratusan Bajingan di Sleman Ikut Sosialisasi Pemilu
KOMPAK: Suasana saat ratusan bajingan atau sopir gerobak sapi mengikuti sosialisasi tentang Pemilu 2024 di Lapangan Caturharjo, Sleman Minggu (19/11).IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Ratusan bajingan atau sopir gerobak sapi mengikuti sosialisasi tentang Pemilu 2024 di Lapangan Caturharjo, Sleman Minggu (19/11). Melalui kegiatan itu, diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan hak pilihnya dalam pesta demokrasi tahun depan.

Lurah Caturharjo Agus Sutanto mengatakan, festival gerobak sapi itu dilaksanakan dalam rangka ulang tahun ke-10 Paguyuban Gerobak Sapi Manunggal Lestari. Kegiatan tersebut diisi dengan sosialisasi tentang pemilu, lomba ketangkasan sapi, dan festival gerobak sapi.

Agus membeberkan, bahwa festival tersebut diikuti sekitar 150 pegiat gerobak sapi dari seluruh wilayah DIJ dan Jawa Tengah. Melalui kegiatan itu selain dapat menghibur masyarakat, harapannya juga dapat melestarikan budaya gerobak sapi dan mengenalkannya kepada generasi muda.

Baca Juga: Kalurahan Caturharjo Sleman Dipilih Sebagai Lokasi TPST, Lurah: Kalau Tidak Sesuai Sosialisasi, Warga Menolak

Menurut Agus, sosialisasi tentang Pemilu 2024 dalam festival gerobak sapi juga sangat penting. Lantaran mayoritas bajingan berprofesi sebagai petani yang kemungkinan kurang pengetahuan tentang pemilu.

“Harapannya dari kegiatan ini para pengemudi gerobak sapi bisa membantu menyebarluaskan (tentang tahapan Pemilu 2024) kepada para petani. Supaya tahun depan bisa menggunakan hak suaranya,” ujar Agus.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman Ahmad Baehaqi menambahkan, sosialisasi tentang Pemilu 2024 menurutnya sangat perlu bagi para pegiat gerobak sapi. Sebab, mereka merupakan tokoh kebudayaan lokal di wilayahnya.

Baca Juga: Langsung Terjun Latihan Perdana, Risto Vidakovic: Ingin Bisa Memimpin PSS Sleman dengan Baik dan Berikan Energi Positif

Baehaqi menyebut, dalam festival gerobak sapi itu pihaknya menyosialisasikan tentang tahapan Pemilu 2024 dan jenis-jenis pemilihan. Di antaranya pemilihan presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
“Harapannya komunitas gerobak sapi bisa menyampaikan ke lingkungannya tentang tahapan dan lima jenis pemilihan ini, agar partisipasi masyarakat dalam pemilu dapat meningkat tajam,” beber Baehaqi. (inu/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)