Neutron Yogyakarta

Tidak Sesuai, Warga Siap Menolak, Terkait Pembangunan TPST di Kalurahan Caturharjo, Sleman

Tidak Sesuai, Warga Siap Menolak, Terkait Pembangunan TPST di Kalurahan Caturharjo, Sleman
Lurah Caturharjo Agus Sutanto.IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Kalurahan Caturharjo, Sleman dipilih Pemkab Sleman sebagai lokasi pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) wilayah tengah. Kini pelaksanaannya masuk dalam tahap sosialisasi. Namun jika nantinya tidak sesuai pemaparan sosialisasi, warga siap meolak pembangunan.

Lurah Caturharjo Agus Sutanto mengatakan, dalam sosialisasi itu disampaikan tentang manfaat pengolahan sampah dari sisi lingkungan dan ekonomi. Menurutnya, masyarakat Caturharjo juga sudah cukup memahami tentang manfaat dari pengolahan sampah.

Sebab, lanjutnya, kalurahannya sudah memiliki TPS3R. Meskipun demikian, pihaknya tetap berharap agar operasional TPST tidak memberikan dampak buruk kepada masyarakat. “Kalau harapan warga ya jangan ada polusi dan lain sebagainya, kalau tidak sesuai sosialisasi di awal (berdampak buruk, Red) mungkin warga akan menolak,” ujar Agus saat ditemui Minggu (19/11).

Baca Juga: Kalurahan Caturharjo Sleman Dipilih Sebagai Lokasi TPST, Lurah: Kalau Tidak Sesuai Sosialisasi, Warga Menolak

Dia menuturkan, lokasi pembangunan TPST rencananya dilakukan di Padukuhan Keceme. Dengan menggunakan tanah kas desa. Lokasinya sekitar 600-700 meter dari area permukiman. Dalam operasional TPST akan dilakukan kerja sama antara pihak ketiga dengan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).

Sebelumnya, Pemkab Sleman memang sudah menyiapkan dua bakal lokasi TPST wilayah tengah. Yakni di Kapanewon Turi dan Kapanewon Sleman yang dalam hal ini di Kalurahan Caturharjo.
Ketua Pelaksana Satuan Tugas Pengelolaan Sampah Sleman Dwi Anta Sudibya mengaku, dinasnya kini sedang mengajukan izin pembangunan dan operasional. Salah satu TPST yang selesai izinnya terlebih dahulu akan mulai dibangun 2024 mendatang.

Sementara untuk satu titik TPST, lagi akan dilaksanakan pembangunannya mulai 2025. Dia merinci, anggaran untuk pembangunan TPST di wilayah tengah diketahui mencapai total Rp 24,2 miliar per titik. Sumber anggarannya berasal dari APBD 2024 sebesar Rp 13,5 miliar dan Dana Keistimewaan (danais) sebesar Rp 10,7 miliar. “Jadi target kami memiliki empat TPST di tahun 2025,” beber Dibyo, sapaanya.

Baca Juga: DLHK DIY Masih Kaji Permintaan Pemkot Pinjam Lahan Kawasan TPST Piyungan, Dipakai untuk Pengelolaan Limbah Sampah Menuju Desentralisasi

Sebagaimana diketahui, Pemkab Sleman merencanakan pembangunan TPST di tiga bagian wilayah. Untuk wilayah timur berada di Tamanmartani, Kalasan dan di Sendangsari, Minggir untuk wilayah barat.

Menurut Dibyo, tahap pembangunan TPST Tamanmartani kini telah mencapai 90 persen dan pada akhir tahun mendatang ditarget dapat beroperasi. Sementara untuk TPST Minggir tahap pembangunan fisiknya sudah menyentuh 25 persen.
“Untuk TPST Minggir sudah pembangunan hanggar,” ungkap Kepala Bappeda Sleman itu. (inu/eno)

Lainnya