RADAR MAGELANG – Potensi banjir genangan mengintai Kabupaten Gunungkidul pada musim penghujan tahun ini. Salah satu titik rawannya adalah penyempitan muara atau bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut. Mitigasi bencana dengan gerakan kearifan lokal mulai digencarkan.
Upaya mengurangi risiko bencana ini menindaklajuti Surat Edaran (SE) Bupati Gunungkidul Sunaryanta tentang tentang gerakan bersih kali dan luweng. Surat edaran yang ditekan pada 26 Oktober ditujukan kepada seluruh panewu dan lurah se-Gunungkidul.
Di Padukuhan Kamal, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari organisasi, komunitas dan kelompok masyarakat gotongroyong bersih-bersih Sungai Sumurup wilayah mereka. Lokasi tersebut merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah Wonosari. Mengalir ke sungai bawah tanah menuju Pantai Baron Kemadang, Tanjungsari.
Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Gunungkidul Tri Wahyu Ariningsih mengatakan, normalisasi muara sungai dengan gerakan bersih kali dan luweng untuk mengantisipasi terjadinya banjir di musim hujan.
“Dalam surat edaran bupati memerintahkan ketua RW/Rt dan kelompok pemerhati kali bersama masyarakat untuk melakukan gerakan bersih kali dan luweng serta saluran air lingkungan sekitar,” kata Tri, Minggu (19/11).
Dikatakan, selain melibatkan masyarakat gerakan bersih-bersih menggandeng mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta. Kegiatan yang dimulai pada Sabtu (18/11) sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan sungai dan luweng.”Sungai Sumurup di Padukuhan Kamal merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah Wonosari tembus ke Pantai Baron,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga kebersihan sungai sangat penting. Terlebih masih banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci dan aktivitas lain.
Berkaca pada bencana badai siklon cempaka 2017, banjir genangan melanda sejumlah wilayah kapanewon.”Banjir genangan sejumlah titik dipicu luapan air sungai,” ungkapnya.
Selain bersih kali PKBI mengadakan bakti kesehatan dengan pemeriksaan gratis di kompleks pasar Kamal. Edukasi tentang buang sampah, aktivitas memancing dan buang sampah.”Agar kebersihan lingkungan sungai terpelihara,” jelasnya.
Termasuk mengampanyekan cara menghargai air dengan membersihkan sampah di sekitar sungai, membantu warga dalam membersihkan sungai agar tidak tercemar oleh sampah.”Harapan kami ke depan, masyarakat lebih perduli kembali dengan kebersihan sungai, alam juga perlu imbal balik agar semuanya tetap terjaga dengan baik,” ucapnya.
Selain itu, layanan kesehatan menyentuh program keluarga berencana reproduksi. Wahyu, sapaan akrabnya, mengaku bangga karena antusias masyarakat mengikuti rangkaian kegiatan sangat antusias.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, upaya pengendalian banjir pada musim saat musim penghujan telah dilakukan oleh elemen masyarakat di Wunung, Wonosari.”PKBI ada kegiatan bersih-bersih sungai di Padukuhan Kamal, kami apresiasi,” kata Hary .
Pihaknya mengimbau agar semua berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan seperti selokan, kali dan luweng untuk mencegah tertutupnya saluran air pemicu banjir. (gun/din)