Neutron Yogyakarta

Investasi Tahun Ini Lampaui Terget

Investasi Tahun Ini Lampaui Terget
MASIH BARU: Destinasi wisata buatan mengusung konsep seperti “Santorini Yunani” telah diresmikan Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Jungwok Blue Ocean Kawasan Pantai Jungwok Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo. (Gunawan/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Jelang tutup tahun, nilai investasi di Kabupaten Gunungkidul mencapai Rp 451 Miliar. Capaian tersebut sudah melebihi dari target awal yang telah ditetapkan. Iklim investasi positif ini diharapkan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gunungkidul Agung Danarto mengatakan, capaian target investasi tidak lepas dari kemudahan pelayanan perizinan.”Target investasi 2023 Rp 447 Miliar dan sekarang sudah Rp 451,4 Miliar atau melampaui target,” kata Agung, kemarin (20/11).

Menurut dia, peningkatan jumlah investasi diyakini linier dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian program prioritas berupa ekonomi kerakyatan dan pengembangan pariwisata dapat terpenuhi. “Kebanyakan (investasi) sektor pariwisata,” ujarnya.

Berdasarkan data, investor mengepakkan sayap usahanya di wilayah pesisir. Mulusnya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), menjadi salah satu pertimbangan. Sama dengan tahun ini, nilai investasi pada 2021 dan 2022 juga melampaui target.

Pada 2021 target nilai investasi sebesar Rp 261 Miliar, dan realisasi Rp 282.834.898.129. Di 2022, dari nilai target Rp 341 Miliar, nilai investasi kembali melampaui target yakni sebesar Rp 634.499.607.449.

Menurut Agung, tren investasi di Gunungkidul terus membaik. Karena itu, Pemkab Gunungkidul berani menargetkan nilai investasi masuk tahun depan. Naik dari Rp 447 Miliar menjadi Rp 586 Miliar.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menginginkan satu kawasan atau klaster wisata yang bisa dibangun berstandar internasional. Dengan demikian harapannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat terus meningkat. “Untuk sementara pilihan investor masih ke sektor pariwisata wilayah selatan,” kata Sunaryanta.

Ke depan pengembangannya diharapkan melebar ke sektor utara. Tentu  memerlukan dukungan, baik berupa infrastruktur maupun yang lain. Biasanya ‘karpet merah’ itu akan disambut oleh pemilik modal untuk investasi.”Tapi itu pun saya tidak serta merta membuka investasi besar-besaran di Gunungkidul. Karena apa, karena di Gunungkidul tanahnya beli sehingga saya harus berhati-hati,” tegasnya.

Untuk perizinan, sejak awal pihaknya berkomitmen memberikan berbagai kemudahan. Bupati mengaku terbuka namun tetap harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Anggota DPRD Gunungkidul Maryanta mengatakan, agar investasi meningkat pemkab harus berinovasi. Diakui atau tidak aset pariwisata yang ada sejauh ini belum dimaksimalkan.“Sekarang bersama dengan eksekutif, kami juga melakukan pembahasan terkait pajak dan retribusi,” kata Maryanta. (gun/din)

Lainnya