RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo kembali menggelar ajang pemilihan Duta Genre tahun ini Pemenang ajang ini akan menjadi role model remaja di Kabupaten Purworejo.
Ketua Pelaksana Pemilihan Duta Genre Kabupaten Purworejo 2023, Noor Haliemah mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan gelaran rutin setiap tahun. “Itu merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kemudian di Kabupaten Purworejo diselenggarakan oleh Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) Purworejo,” katanya, Selasa (21/11).
Diungkapkan, di Kabupaten Purworejo, peserta umum dilaksanakan sejak 2019. Di tahun-tahun sebelumnya, mengambil dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). “Termasuk tahun ini, pemilihan dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan,” ujarnya.
Baca Juga: Aplikasi Pak Muklis, Optimalkan Pelayanan Keperawatan di RSUD Tjokronegoro Purworejo
Yakni, diambil 16 besar kemudian di tingkat kabupaten diambil satu pasangan untuk mewakili Kabupaten Purworejo di tingkat provinsi. “Ini sudah berlangsung sejak Agustus 2023 lalu mulai pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi video profil, karantina, dan sebagainya,” imbuh dia.
Dari 16 pasang, panitia menyeleksi 10 pasangan terbaik kemudian berkompetisi di grand final pada Selasa (21/11) di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Dia berharap, ajang duta genre tersebut lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Mengingat, value yang disampaikan atau misi yang dibawa oleh duta genre sangat baik khususnya bagi remaja. “Mereka mengajak remaja untuk menjadi remaja berencana, memiliki perencanaan di masa depan, hingga memiliki perencanaan usia pernikahan,” sambung Haliemah.
Baca Juga: Peringati HGN 2023, Ribuan Peserta Jalan Sehat Keliling Purworejo Kota
Harapannya, dengan adanya duta genre tersebut bisa menjadi role model remaja di Kabupaten Purworejo. Selain itu, menjadi edukator mewakili BKKBN untuk mensosialisasikan program-program BKKBN ke teman sebayanya.
Misalnya, terkait TRIAD KRR atau tiga ancaman dasar remaja mengenai kesehatan reproduksi. Yaitu, pernikahan dini, seks bebas, dan narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif). “Tiga value itu yang disimbolkan dengan salam genre. Tapi semakin ke sini banyak juga masalah seperti permasalahan stunting,” terangnya.
Menurutnya, hal Itu bisa dicegah sejak usia remaja. Dengan begitu, Dinsosdaldukkb Kabupaten Purworejo mengajak remaja untuk lebih aware terhadap stunting dan mulai menanggulangi hal itu sejak dini. “Harus menjadi remaja sehat agar nantinya dapat melahirkan anak yang tidak stunting,” tandas dia. (han/din)