RADAR MAGELANG – Pengerjaan proyek jalan alternatif Gunungkidul-Sleman di ruas Bobung-Tawang wilayah Kapanewon Patuk, terus dikebut. Ditarget kelar tahun ini, progresnya telah mencapai 92,2 persen.
Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Peruamah dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Provinsi DIJ Kwaryantini Ampeyanti Putri mengatakan, jalur alternatif Gunungkidul-Sleman tinggal menyisakan dua ruas. Masing-masing Bobung-Kepil dan Kepil-Kedungkandang. Ya, ditarget selesai akhir tahun ini,” katanya Jumat (24/11).
Dia menjelaskan, total pembangunan dua ruas tersebut menelan anggaran sekitar Rp 99,2 miliar. Agar pembangunan selesai tepat waktu, perkembangan harian terus dalam pantauan.
“Masih ada beberapa pengerjaa seperti pengaspalan jembatan, perapian bahu jalan dan talut. Kami optimistis bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Nglanggeran, Patuk Widada mengatakan, dampak mikro dan makro tersambungnya jalur alternatif Gunungkidul-Sleman ke depan bakal dirasakan oleh masyarakat. “Jalannya lebih representatif karena lebih lebar dibanding jalan lama. Jalur ekstrem juga berkurang,” katanya.
Jalur lama yang masih difungsikan memiliki tanjakan ekstrem, sehingga pengendara harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan. Jalan itu tembus ke Sambipitu atau jalan Nasional. “Kalau sudah selesai dibangun jalan baru bisa dilewati bus besar,” ujarnya.
Tentu kata dia, jalur ini memudahkan pengguna jalan maupun wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Lahan parkir yang sekarang juga sedang dibangun lokasinya semakin strategis.
Terpisah, pengelola Eko Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kapanewon Patuk Sugeng Handoko meyakini, pembangunan jalan alternatif membawa dampak positif bagi masyarakat. “Desain jembatan bisa menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jalur itu nanti bisa melintasi sejumlah destinasi wisata,” kata. (gun/laz)