Neutron Yogyakarta

Para Rektor Sampaikan Seruan Moral Pemilu Damai, Tegaskan Civitas Akademika untuk Pegang Teguh Netralitas

Para Rektor Sampaikan Seruan Moral Pemilu Damai, Tegaskan Civitas Akademika untuk Pegang Teguh Netralitas
Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Sejumlah rektor perguruan tinggi di Jogja berkumpul dalam gelaran bertajuk “Seruan Moral” di Gedung Balairung Universitas Gajah Mada (UGM), Jumat (24/11). Mereka mengajak untuk bersama-sama mengawal penyelenggaraan pemilu agar berlangsung damai, bermartabat dan berkualitas.

Sebagai salah satu garda terdepan dalam sistem pendidikan di Jogjakarta, para rektor menegaskan perlunya netralitas para civitas akademika dalam penyelenggaraan masa kampanye Pemilu 2024. Hal itu guna menjaga kondusifitas di lingkungan kampus saat masa kampanye berlangsung.

Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan, seruan moral itu merupakan bentuk penguatan komitmen bagi jajaran civitas akademika untuk selalu mengawal dan mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024 agar berlangsung baik. Salah satu caranya dengan dialog yang dinamis dan konstruktif.

Baca Juga: ESDS Karya Mahasiswa UGM, Bisa Deteksi Stunting Lebih Cepat

“Netralitas memang hal yang harus dijalankan. Hal itu dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah di buat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bahwa semua perguruan tinggi harus mengikuti sesuai SOP tersebut,” ujarnya.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid menambahkan beberapa poin perihal netralitas. Di lingkungan kampus memang banyak perbedaan pilihan, baik dari dosen maupun mahasiswa. Walaupun berbeda, harus saling menghargai. Pihaknya menilai pilihan setiap individu itu merupakan hak setiap warga negara, kalau dibatasi malah melanggar konstitusi.

“Selama itu dikemas dalam diskusi akademik dan tidak berlebihan dalam mengekspresikan pilihanya. Dengan alat peraga kampanye (APK) atau identitas tertentu, itu tidak masalah. Tapi UII sebagai institusi tidak mungkin menyatakan dukungan pada salah satu kubu. Aturan keterlibatan pada politik praktis itu dilarang di UII,” tandasnya.

Baca Juga: Disebut Lakukan Intervensi Studium Generale Bersama Anies Baswedan di UGM, Ini Jawaban Kapolda DIY

Selain UGM dan UII, rektor maupun perwakilan hadir, antara lain, Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY), Universitas Sanata Dharma (USD) dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Semuanya bersama membacakan seruan moral itu di atas panggung.

Beberapa poin dalam seruan moral itu, di antaranya, seruan dalam menyikapi dan mengelola segala jenis perbedaan secara dewasa, menghindari hoaks dan fitnah yang merugikan dan ikut mendorong segenap kontestan pemilu untuk taat pada aturan dan hukum.
Selain itu, kegiatan itu juga menyerukan untuk menghindari sikap dan perilaku yang memecah belah komponen bangsa. Para rektor juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024. (cr5/laz)

Lainnya