Neutron Yogyakarta

Droping Air Ludes, BPBD Mulai Sedot Anggaran Tambahan

Droping Air Ludes, BPBD Mulai Sedot Anggaran Tambahan
Droping air menyasar warga yang tinggal di wilayah Gebang, Ngloro, Saptosari. (GUNAWAN/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Ketersediaan pos dana droping air 1.026 tangki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul di 2023 sudah ludes. Bahkan masyarakat mulai antre mengakses tambahan anggaran 300 tangki pada musim pancaroba ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Gunungkidul Sumadi mengatakan, tahun ini memiliki alokasi 1.026 tangki air bersih. Namun jatah tersebut sudah disalurkan dan habis.”Sekarang BPBD mulai menyalurkan tambahan anggaran droping 300 tangki air bersih,” kata Sumadi, Minggu (26/11).

Die menjelaskan, total hingga sekarang telah ‘mengalir’ ke masyarakat sebanyak 1.100 tangki. Tambahan anggaran diambil dari alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) milik Pemkab Gunungkidul. “Anggaran BTT sudah mulai digunakan,” ujarnya.

Baca Juga: Droping Air Ludes, BPBD Gunungkidul Mulai Sedot Anggaran Tambahan

Menurutnya, pada musim pancaroba permintaan droping air masih tinggi. Hujan yang mulai mengguyur di wilayah Bumi Handayani belum merata sehingga belum mempengaruhi jumlah permintaan.“Masih banyak yang minta dan sekarang penyaluran bantuan masih berlangsung,” jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengungkapan, prakiraan BMKG mengenai awal musim penghujan. Dalam perkiraan tersebut hujan di Bumi Handayani tidak bersamaan. Minggu ketiga November hujan diprediksi turun mengguyur zona utara.“Disusul zona Selatan, tengah dan lainnya hingga wilayah Gunungkidul benar-benar memasuki musim hujan,” kata Purwono.

Dia mengingatkan, hujan turun dalam beberapa hari terakhir memicu angin kencang dan tanah ambles. Warga perlu mewaspadai potensi bencana. Diantaranya potensi banjir genangan mengintai. Salah satu titik rawan penyempitan muara atau bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut. Mitigasi bencana dengan gerakan kearifan lokal mulai digencarkan.

Baca Juga: Mitigasi Bencana, Dewan Beri Warning Pemkab, Adanya Potensi Cuaca Ekstrem di Gunungkidul

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul Hary Sukmono menyebut, upaya mengurangi resiko bencana diawali dengan penerbitan Surat Edaran (SE) Bupati Gunungkidul Sunaryanta tentang tentang gerakan bersih kali dan luweng. “Surat edaran ditujukan kepada seluruh panewu dan lurah se-Gunungkidul,” kata Hary.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Gunungkidul dilanda banjir genangan disejumlah wilayah. Salah satu pemicunya luweng tersumbat dan penyempitan aliran sungai.”Jauh hari saya sudah ingatkan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan sumber air resapan,” kata Heri. (gun/din)

Lainnya