Neutron Yogyakarta

Pemkab Bantul Imbau 180 Obwis untuk Waspada

Pemkab Bantul Imbau 180 Obwis untuk Waspada
HARUS SIAGA: Dinas Pariwasata (Dinpar) Bantul telah mengeluarkan surat edaran kepada 180 wisata alam terbuka untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA 

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten Bantul mengimbau pengelola destinasi wisata untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi. Khususnya di musim penghujan yang akan berpotensi menimbulkan banjir maupun tanah longsor.

Kepala Dinas Pariwasata (Dinpar) Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, surat edaran terkait upaya antisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi telah dilayangkan kepada 180 wisata alam terbuka di Bantul.

“Untuk melakukan antisipasi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana banjir (di wisata air, Red) hingga tanah longsor (di wisata tebing, Red),” katanya Jumat (1/12).

Antisipasi lainnya, yakni arahan kepada pelaku wisata untuk melakukan pengecekan kondisi tempat wisata. Juga persiapan antisipasi bencana. Terlebih wisata air sungai untuk mewaspadai terjadinya banjir. “Air yang mengalir di sungai sering datang dari arah yang datarannya lebih tinggi dari Kabupaten Bantul,” ujarnya.

Baca Juga: 12 Izin Uji Kedaluwarsa, Temuan Dishub Bantul saat Ramp Check Angkutan Pariwisata di Parangtritis

Kwintarto meminta para pengelola destinasi wisata untuk bijaksana. Jangan sampai hanya memburu keuntungan semata, lalu memaksakan membuka wisata. “Misal lor udan deres, banyu munggah tapi ada booking-an wisatawan, lebih baik di-cancel kalau ada indikasi arus berisiko. Kalau hujan normal monggo,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol berharap, para pengelola destiniasi wisata untuk turut memperhatikan mitigasi di areanya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. “Di wilayah Dlingo bisa saja nanti tiba-tiba ada banjir dan longsor setelah adanya kekeringan yang panjang,” pesannya.

Maka dari itu, mulai saat ini pihaknya akan memberi sosialisasi bersama Dinpar Bantul kepada pengelola destinasi wisata. “Hal itu perlu dipikrkan karena banyak wisata-wisata di Bantul yang berada di daerah rawan longsor dan banjir,” tandas mantan pejabat Dinpar Bantul ini. (tyo/eno)

Lainnya

Exit mobile version