Neutron Yogyakarta

Duh, Rayap Biang Kerok Kerusakan SD di Kota Jogja

Duh, Rayap Biang Kerok Kerusakan SD di Kota Jogja
Ilustrasi Bangunan Yang Terkena Rayap. ASEP SYAEFUL BACHRI/JAWA POS RADAR NGAWI

RADAR MAGELANG – Ada 165 sekolah dasar (SD) di Kota Jogja yang terdiri atas 89 SD negeri dan 76 sisanya swasta. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja melakukan sejumlah rehab terhadap sejumlah SD negeri di wilayahnya yang mengalami kerusakan. Dari situ diketahui penyebab kerusakan yang mayoritas disebabkan keropos digerogoti rayap.

Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikpora Kota Jogja Mujino menyampaikan, ada 12 SD yang dilakukan rehab yang dua di antaranya karena perbaikan insidental. Jumlah tersebut meliputi SD Negeri Gondolayu, Jetisharjo, Sindurejan, Tegalmulyo, Vidya Qasana, Cokrokusuman, Jetis 1, Rejowinangun 3, Tegalrejo 2 dan 3. Sementara perbaikan insidental dilakukan terhadap SD Kintelan 1 dan SD Golo.

Menurutnya, laporan yang diterima rata-rata kerusakan ringan. Untuk kerusakan berat tidak ada laporan yang masuk. Kerusakan ringan langsung dilakukan perbaikan dan mayoritas gedung dalam kondisi yang baik. Saat ini sedang dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga. “Nanti akhir bulan ada laporan sejauh mana kerusakannya dan biaya yang dikeluarkannya tetapi baru akhir tahun ini kami buat,” ucapnya kepada Radar Jogja, Minggu (3/12).

Baca Juga: Gudang Logistik KPU Harus Bebas Rayap dan Tikus

Kerusakan ringan yang biasanya terjadi karena plafon rusak atau tembok rembes. Sedangkan jika kerusakan berat itu sudah terkait usuk atau blandar yang membahayakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD tersebut. Namun, kerusakan berat jarang ditemui karena selalu diantisipasi dengan komunikasi intens kepada setiap kepala sekolah untuk selalu melihat kondisi usuk.

Sementara untuk penyebab kerusakan rata-rata karena digerogoti rayap. Menurut Mujino hal itu terjadi karena saat pembangunan awal tidak dilapisi anti rayap. Ganasnya rayap membuat usuk atau blandar bangunan SD di Kota Jogja keropos. “Tetapi sudah terdeteksi sejak awal kadang lendo sedikit langsung dicari penyebabnya, itu rata-rata rayap penyebabnya. Sama sedikit bocor kecil tidak diperbaiki atau tidak terlihat menyebabkan keropos juga tetapi jarang,” tambahnya.

Menurutnya, tiap tahunnya kerusakan SD di Kota Jogja tidak terlalu signifikan perbedaannya. Hal itu lantaran setiap tahunnya selalu cepat diperbaiki dan jumlahnya yang setiap tahun juga tidak terlalu banyak. Mujino mengaku, kerusakan yang dialami tidak sampai membuat KBM mengungsi ke tempat lain. Dia mencontohkan seperti di SD Kintelan yang keropos dan langsung ditangani dengan cepat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Mujino mengungkapkan, jika laporan kerusakan memakan banyak biaya dianggarkan melalui Dinas PUPKP. Namun, jika kerusakan di bawahnya dianggarkan di Disdikpora. Tetapi ada juga kerusakan yang diperbaiki oleh SD itu sendiri misalnya pintu keropos atau engsel rusak.

Baca Juga: Antisipasi Rayap Perusak Kotak Suara

Dia menuturkan, sepanjang 2023 mayoritas yang diperbaiki karena rusak ringan saja. Secara umum tidak ada kerusakan yang parah rata-rata langsung dapat ditangani. “12 rehab SD anggaran kami, satu anggaran PU di SDN Terbansari,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD Disdikpora Kota Jogja Edy Wibowo Susanto mengatakan, dari 12 yang dilakukan rehab rata-rata mengalami kerusakan di bagian atapnya. Hal itu lantaran usuk atau reng yang sudah keropos sehingga membahayakan. Menurutnya, jumlah bangunan SD yang mengalami kerusakan pada 2023 masih dilakukan pendataan. “Namun, untuk data sementara yang sudah masuk meminta perbaikan Sarpras ada sekitar 10 sekolah,” tuturnya. (rul/laz)

Lainnya