RADAR MAGELANG – Kirab budaya dalam rangka memperingati hari jadi ke- 77 Kalurahan Trimulyo sukses digelar Minggu (3/12). Acara yang diawali dari Lapangan Trimulyo itu diikuti 13 rombongan bregodo dari 12 padukuhan dan 1 kalurahan dan dilepas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Ketua panitia Hari Jadi ke 77 Kalurahan Trimulyo Wikan Werdo Kisworo menyampaikan, gelaran acara tersebut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan potensj budaya, keunggulan dan atraksi kesenian dari masing masing padukuhan. Acara ini murni dikonsep seperti pesta rakyat. Kirab budaya ini merupakan penutup rangkaian acara yang telah diselenggarakan.”Antara lain Trimulyo Expo, sarasehan, mujahadah, dan pentas kesenian,” tuturnya.
Baca Juga: Kirab Budaya Bedhol Perojo Tonjolkan Ciri Khas DIJ
Tujuan digelarnya acara tersebut untuk memperingati dan memfasilitasi geliat masyarakat. Perlu diketahui dalam kurun waktu 15 tahun kegiatan semacam ini ini baru bisa terlaksana sekarang. Jadi semacam menyalurkan gairah dan bentuk ekspresi kebudayaan dari masyarakat. “Kami juga berharap UMKM dan pedagang kecil bisa terdampak. Acara ini juga dalam rangka meningkatkan status dari kalurahan rintisan budaya menuju ke kelurahan budaya,” tandasnya.
Tema kirab kali ini bebas. Peserta menyesuaikan dengan kekhas an maupun keunggulan dari masing masing padukuhan. Contohnya untuk Padukuhan Ponggok dalam kirab budaya tersebut mengunggulkan potensi UMKM produksi krupuk dan lain sebagainya.
Lurah Kalurahan Trimulyo Jauzan Sanusi juga menambahkan tujuan dari acara tersebut untuk menjaga kekompakan dan merukunkan masyarakat. Selain itu juga untuk melihat dan mengembangkan potensi-potensi dari padukuhan.
Baca Juga: Larungan di Sungai Progo, Kirab Budaya Hingga Pentas Jathilan
Jauzan juga menyampaikan acara tersebut juga salah satu giat untuk menyongsong Pemilu 2024 agar masyarakat dapat menjaga kerukunan sehingga suasana pemilu yang aman, nyaman dan menyenangkan dapat tercipta walaupun adanya perbedaan pilihan.
Menurutnya, semua harus merasa memiliki bahwa kalurahan itu milik masyarakat, bukan hanya pamong. Sehingga ketika ada peringatan seperti ini masyarakat bisa ikut handarbeni dan merasakan kelurahan adalah milik bersama. “Semoga partisipasi aktif masyarakat bisa semakin meningkat,” tandasnya.(cr5/din)