RADAR MAGELANG – Tak banyak yang menyadari di kawasan Kotabaru, Gondokusuman ada simbol kebhinekaan dan solidaritas umat beragama. Melalui segitiga kecil.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DIJ Paku Alam (PA) X menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dia mengingatkan, sejak dahulu di Jogjakarta sudah menunjukkan moderasi antar umat beragama.
PA X mengatakan, segitiga kecil yang dimaksud dalam hal ini adalah kedekatan rumah ibadah di Kotabaru. Hal itu sudah menunjukkan moderasi umat beragama. Di sana ada tiga komunitas agama yang berbeda. “Depannya Masjid Syuhada, sampingnya HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), sampingnya lagi Gereja Katolik Kotabaru Antonius. Mereka dari zaman dulu fine-fine saja,” katanya belum lama ini.
Baca Juga: Pameran Budaya Indis-Jawa, Perkuat Branding Wisata di Kawasan Kotabaru
PA X menjelaskan belum lagi yang di Prambanan. Candi Prambanan Hindu tetapi Candi Kalasan Budha. Artinya terkait gesekan dinilai pasti ada dalam setiap hal. Namun hal itu merupakan dinamika yang akan selalu mengikuti. “Sehingga permasalahan yang lebih besar seharusnya tidak perlu terjadi. Semua tergantung penyelesaian dari masalah yang ada,” ujarnya.
Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Besar Kristiani DIJ Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakana, ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan baik formal maupun informal dan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh panitia. “Kegiatan yang sudah kita lakukan sejak terbentuknya atau penunjukan panitia yaitu kegiatan doa bersama untuk pesta demokrasi supaya lancar aman, damai,” katanya.
Suwondo menyebut bahwa perayaan Natal rencananya akan dilaksanakan sekitar 11 atau 12 Januari. Waktu perayaan dipilih pada Januari karena pada Desember akan ada kepadatan pengamanan di tempat-tempat ibadah dan berkaitan malam tahun baru. “Pada tanggal tersebut, keamanan relatif terkendali walaupun bertepatan dengan pesta demokrasi yang sampai saat ini masih dinilai aman,” tambahnya. (wia/pra)