Neutron Yogyakarta

Satpol PP Bantul Gencarkan OTT

Satpol PP Bantul Gencarkan OTT
OTT, Satpol PP Bantul, Pamong Praja

RADAR MAGELANG – Permasalahan sampah juga masih dirasakan di Bantul. Sebab pembuangan sampah liar sering terjadi di sejumlah titik. Oleh karena itu, Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Bantul menggencarkan operasi tangkap tangan (OTT) kepada pelaku pembuang sampah liar.

Plt Kepala Satpol PP Bantul Jati Bayubroto mengatakan, selama November, pihaknya menggelar OTT selama dua pekan. Kemudian berhasil menangkap enam pelaku. “Kami tangkap di lapangan, tetapi masih dalam pembinaan saja. Kami minta dia datang ke kantor, kami catat, kami minta membuat pernyataan,” katanya Selasa (5/12).

Para pelaku yang ditangkap hanya dikenakan sanksi pembinaan. Sebab memang saat ini pemerintah masih memiliki masalah dalam memfasilitasi pembuangan sampah. “Kebetulan yang kami tangkap kemarin anak kos yang kesulitan membuang karena truk yang melintas tidak lewat,” ungkapnya.

Lokasi penangkapan tersebut yakni dua pelaku di Ring Road selatan. Tepatnya di timur simpang empat Wojo. Kemudian di wilayah Gedongkuning, yakni timur jembatan Gembiraloka Zoo.
Jati mengungkapkan, para pelaku tersebut kebanyakan dari wilayah Kota Jogja. Sementara ada satu pelaku yang merupakan warga Bantul. Tepatnya berdomisili di Banguntapan yang berbatasan dengan Kota Jogja.

Baca Juga: Baru Empat Homestay di Bantul yang Kantongi NIB

Jati membeberkan, ada juga pelaku yang merupakan kurir jasa pengiriman. Pelaku tersebut pada malam hari mencari pemasukan tambahan. Yakni dengan melayani pembuangan sampah dari warga Kota Jogja. Kemudian ada juga pelaku yang merupakan salah satu pelaku usaha warung buah di Kota Jogja. “Buah busuk dibuang di wilayah Wojo,” bebernya.

Sebelumnya, Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho mengungkapkan, kondisi pembuangan sampah secara liar telah berlangsung lama. Sejak permasalahan sampah di Bantul mengalami kenaikan yang tinggi. “Salah satunya dampak yang diakibatkan dari layanan yang normal tetapi terkendala,” ungkapnya.

Dari sisi estetika, lanjutnya, pembuangan sampah tersebut sangat tidak enak dipandang. Terlebih timbulnya bau-bau yang menyengat. Hal itu tentunya akan mengganggu orang yang tidak pernah bersinggungan dengan sampah. Karena bau sampah sendiri sangat bervariasi. “Jika orang yang tidak terbiasa pasti akan mengeluhkan adanya bau yang menyengat. Sehingga sebisa mungkin kami melakukan OTT. Cuma timing-nya sejauh ini belum pas,” kata Ari. (tyo/eno)

Lainnya

Exit mobile version