Neutron Yogyakarta

Urai Kepadatan Wisatawan saat Nataru

Urai Kepadatan Wisatawan saat Nataru
JALUR PADAT: Kawasan Jalan Mataram di Kota Jogja menjadi salah satu titik yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas saat momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) mendatang. (Elang Kharisama Dewangga/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Dinas Pariwisata DIJ akan membagi konsentrasi even di berbagai titik. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurai kepadatan, khususnya di jantung Kota Jogja saat momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo mengatakan, belajar dari pengalaman Nataru tahun lalu, kepadatan wisatawan terbagi tidak hanya tertumpuk pada satu titik destinasi saja. Melainkan di berbagai titik destinasi di kabupaten pula. Sehingga kepadatan bisa terurai.

“Terbukti tahun lalu kan cukup berhasil kami berkolaborasi dengan polres, dishub, dan kabupaten/kota. Untuk Polres akan kolaborasi juga soal manajemen dan pengalihan arus dengan tetap mempertimbangkan kenyamanan wisatawan,” katanya Senin (4/12).

Singgih menjelaskan konsep demikian juga bakal kembali diterapkan di momen Nataru tahun ini agar wisatawan bisa terpecah di berbagai titik. Even tahun ini juga bakal digelar di beberapa kabupaten. Sehingga disitribusi wisatawan lebih merata. “Saya mendapat informasi di beberapa kabupaten juga bakal ada even sehingga distribusi wisatawan lebih merata,” ujarnya.

Terkait persiapan seluruh destinasi wisata DIJ menjelang Nataru, Singgih sudah berdiskusi internal dengan para pelaku wisata di kabupaten/kota untuk dipersiapkan semaksimal mungkin menyambut para wisatawan. “Kemudian juga SDM (Sumber Daya Manusia) disiapkan, juga kebersihannya, memastikan seluruh fasilitas di destinasi terawat dengan baik dari sisi kebersihan dan lainnya,” jelasnya.

Pj Wali Kota Jogja itu menyebut khusus untuk Kota Jogja sudah direncanakan city branding menyambut Nataru nanti. Sedang disiapkan dan diharapkan terealisasi. City branding ini nanti lebih ke hiasan. “Nanti di Kotabaru agar lebih ramai,’’ tambahnya.

Singgih optimis, meski telah masuk tahun politik dan masa kampanye sejak 28 November lalu situasi di DIJ akan kondusif dan tidak mempengaruhi penurunan kunjungan.”Semoga masyarakat bisa semakin dewasa dalam berpolitik sehingga tidak ada fenomena gesekan,” tambahnya. (wia/din)

Lainnya