RADAR MAGELANG – Hujan dengan intensitas tinggi diprediksi turun mulai bulan ini. Di Gunungkidul, destinasi wisata berbasis air diminta waspada. Sebagai bentuk mitigasi bencana, debit air perlu dipantau setiap saat.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Oneng Windu Wardhana mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan surat edaran (SE) untuk pengelola wisata. Intinya operator dan pengelola diminta selalu memantau intensitas hujan.
“Sehingga dimungkinkan banjir aktivitas wisata dihentikan atau tutup,” kata Oneng, kemarin (5/12).
Sedangkan Pantai Selatan, tim Satlinmas Istimewa selalu merilis informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Antisipasi kemungkinan terjadi hujan badai ataupun gelombang pasang.”Diminta selalu memberikan himbauan agar wisatawan tidak mendekati air maupun gelombang,” ujarnya.
Baca Juga: Ruas Jalan Gunungkidul-Sleman Sudah Bisa Dilalui, Sebelum Nataru Ditargetkan Beroperasi Penuh
Dikatakan, peningkatan pengawasan destinasi wisata yang memiliki resiko tinggi perlu dilakukan. Pengelola harus meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP, cek peralatan, daya tampung dan daya dukung.”Demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Operator Dewa Bejo Gua Pindul, Bejiharjo, Karangmojo Arif Sulistyo mengaku telah melakukan persiapan menghadapi musim penghujan. Pemantauan debit air di lokasi wisata intens dilakukan.”Kalau hujan turun dengan durasi lama kami langsung tutup,” kata Arif.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan BUMDes dan saling menginformasikan kondisi terkini. Seluruh operator di Gua Pindul sudah terkoneksi satu sama lain agar mudah dalam berkoordinasi.”Kami juga menginformasikan melalui media sosial kami tentang kondisi terkini Gua Pindul agar mudah dipantau,” ucapnya. (gun/din)
