Neutron Yogyakarta

Awal Desember, Puncak Bunga Amarilis Bermekaran

Awal Desember, Puncak Bunga Amarilis Bermekaran
INDAHNYA: Pengunjung berfoto di hamparan bunga amarilis (amaryliis sp) yang bermekaran di Desa Salam, Ngasemayu, Pathuk, Gunungkidul, Rabu (6/12). ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Fenomena tahunan bunga amarilis tumbuh subur di sebuah kebun wilayah Ngasemayu, Salam, Patuk selalu menyita perhatian. Masyarakat datang penuh semangat karena keindahan bunga hanya mampu bertahan sekitar dua pekan.

Jadi, jangan kaget jika belakangan kebun amarilis di pinggir jalan nasional itu selalu ramai pengunjung. Mereka berswafoto bersama bunga yang dinamai warga setempat Puspa Patuk itu.

Bermekaran di antara sela batu biasanya ramai didatangi masyarakat pada sore hari. Namun akhir-akhir ini hampir sepanjang hari pengunjung nampak berjubel memadati kebun bunga seluas 3.800 meter persegi itu.

Diperkirakan ada 500 batang semuanya mekar sehingga membuat setiap mata memandang terpesona. Lokasi kebun tepat di pinggir jalan memudahkan siapa saja berhenti dan menikmati keindahan.”Saya dan anak melintas berhenti sebentar,” kata seorang pengunjung Ayu Dewi.

Baca Juga: Bunga Amarilis Merekah Serempak Bertahan 2 Minggu

Agar bisa leluasa berswafoto, setiap pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 10 Ribu termasuk parkir untuk roda dua. Pemilik kebun tidak membatasi waktu kunjung. Alarmnya adalah hari gelap.”Pengunjung juga diimbau agar menjaga keindahan bunga dengan tidak menginjak atau merusak,” ucapnya.

Sementara, pemilik kebun Sukadi mengatakan, proses mekar kuncup bunga amarilis selama 14 hari. Kemudian mekarnya semua bunga hanya mampu bertahan kurang lebih 14 hari, setelahnya layu.”Awal bulan Desember ini puncak bunga amarilis bermekaran,” kata Sukadi.

Tidak hanya menikmati panorama hamparan bunga, wisatawan bisa membawa pulang bibit amarilis. Kebun bunga yang viral di 2015, karena diinjak wisatawan yang ingin berfoto tetap eksis hingga sekarang.”Saya tanami sekitar 500.000 umbi bunga amarilis, setiap umbinya bisa tumbuh dua sampai tiga batang,” ungkapnya.

Baca Juga: Hamparan Bunga Amarilis Mekar Lagi

Agar pengunjung aman dan nyaman, kini telah disediakan jalur khusus pejalan kaki, termasuk area parkir. Jalur khusus tersebut sengaja dibuat supaya ketika wisatawan ingin berfoto tidak sampai merusak tanaman. (gun/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)