Neutron Yogyakarta

Baru Empat Homestay di Bantul yang Kantongi NIB

Baru Empat Homestay di Bantul yang Kantongi NIB
BELUM MENJAMUR: Pengendara melintas di depan salah satu homestay di kawasan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Selasa (5/12). (Gregorius Bramantyo/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul mencatat baru ada empat homestay di Bantul yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Keempat homestay tersebut berada di wilayah Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan. Untuk tergabung di PHRI, homestay harus memiliki NIB. “Sedangkan rata-rata homestay yang saya ketahui belum memiliki legalitas untuk NIB,” ujar Ketua PHRI Bantul Yohanes Hendra Selasa (5/12).

PHRI Bantul sendiri mendorong agar homestay di Bantul memiliki sebuah standar. Baik standar secara tata kelola dan manajemen sebuah akomodasi penginapan. Seperti manajerial dan sumber daya manusianya.

Sedangkan di PHRI Bantul selalu ada pelatihan atau sertifikasi kompetensi untuk manajemen maupun sumber daya manusia yang ada. Baik melalui sertifikasi atau pelatihan. “Otomatis bagi anggota kami yang memang secara aktif menjadi anggota PHRI kami prioritaskan untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi dengan cuma-cuma,” kata Hendra.

Baca Juga: Hanya Ada Dua Hotel Bintang Empat di Bantul, PHRI Dorong Pemkab Merancang Zonasi Khusus Pembangunan

Sementara itu, Kepala Dinpar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, saat ini memang belum banyak homestay di Bantul yang tersertifikasi. Baru ada 100 homestay yang mengikuti program sertifikasi. Sementara program sertifikasi tersebut biasanya digelar oleh kementerian atau Dinas Pariwisata DIY.

Dinpar Bantul sendiri jika melakukan sertifikasi akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Sehingga tidak bisa dipastikan setiap tahun akan ada sertifikasi homestay. Tapi ketika ada pasti kami lakukan,” ucapnya.

Dia menyebut, homestay di Bantul khususnya di lokasi desa wisata sebarannya belum merata. Seprti di Tembi yang terdaftar ada 63 homestay. Sedangkan di Mangunan ada 32 homestay. Kemudian di Wukirsari baru ada 17 homestay.

Baca Juga: Kompak, 43 Pasangan Eselon Dua dan Tiga Pemkab Bantul Ikut Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas

Untuk saat ini, tercatat ada 306 homestay di Bantul dengan kapasitas sebanyak 1.051 kamar. Secara kuratif, 60 persen dari jumlah homestay tersebut layak untuk dikunjungi secara internasional karena sudah memenuhi aspek kebersihan. “Harus bersih, tidak berbau, tidak becek, dan tidak ada binatang seperti lalat, tikus, dan kecoa. Insyaa Allah 60- 70 persen arahnya sudah ke sana,” ujarnya.

Mesi demikian, tingkat okupansi homestay di Bantul masih di bawah 40 persen. Bahkan ada juga yang hanya dihuni tiga sampai lima kali dalam sebulan.

Menurutnya, wisatawan yang menginap di homestay akan mendapatkan pengalaman sosial dan budaya. Melalui interaksi dengan masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan pengembangan aspek pariwisata berbasis budaya Bantul Bumi Mataram. (tyo/eno)

Lainnya