Neutron Yogyakarta

Kalurahan Tirtohargo Bantul Ditetapkan Sebagai Desa Maritim, Jadi Sarana Peningkatan Usaha Perikanan dan Wisata Bahari

Kalurahan Tirtohargo Bantul Ditetapkan Sebagai Desa Maritim, Jadi Sarana Peningkatan Usaha Perikanan dan Wisata Bahari
PROFIT: Wakil Bupati Bantul dan Kepala Biro Tapem Setprov DIYmeresmikan peluncuran Desa Maritim Tirtohargo di Balai Kalurahan Tirtohargo, Kretek, Bantul pada Selasa (5/12) sore. (Dok. Pemkab Bantul)

RADAR MAGELANG – Kalurahan Tirtohargo di Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, kini memiliki Desa Maritim. Dilaksanakan melalui Dana Keistimewaan, peluncuran Desa Maritim itu untuk meningkatkan motivasi pelaku usaha di bidang perikanan dan wisata bahari.

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, kehadiran desa maritim di Kalurahan Tirtohargo adalah bukti konkret keberpihakan dari Pemerintah Provinsi DIY kepada masyarakat.

Menurutnya, ditetapkannya desa di Kalurahan Tirtohargo sebagai desa maritim bertujuan dapat mengembangkan dan memajukan kawasan ini. Imbasnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Kirim Foto dan Video WhatsApp Kualitas Asli Kini Sudah Tersedia, Begini Caranya…

“Pembangunan Desa Maritim mempunyai satu tujuan untuk mengembangkan suatu desa,” ujar Joko melalui keterangan tertulis, Rabu (6/12).

Joko menjelaskan, desa maritim adalah desa di wilayah pesisir atau daerah pantai yang berbatasan langsung dengan pantai. Sehingga memiliki potensi yang bisa digali sedemikian rupa.

Menurutnya, Kuncinya adalah membangun sinergi yang baik dan kekompakan yang baik antara pemerintah kalurahan dengan seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Moonton ‘Skors’ Nnael: Gestur Jari Tengah Bikin ‘Taunting’ Berlebihan di M5 World Championship!

“Tirtohargo mengalami perkembangan yang signifikan di mana dapat mengelola sebuah kawasan yang memberi nilai lebih bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Lurah Tirtohargo Sugianto menyebut, Kalurahan Tirtohargo pada tahun 2023 ini mendapat dana dari Dinas Perikanan dan Kelautan untuk membangun kurang lebih sebanyak Rp 750 juta.

Di mana penggunaanya antara lain untuk pelatihan pengolahan ikan lele dan ikan laut. Serta sarana prasarana wisata Opak, wisata kano maritim, dan ekowisata mangrove.

“Serta launching desa maritim ini,” jelasnya.

Baca Juga: Twitch Tutup di Korea Selatan pada 27 Februari 2024, Konten Kreator dan Esports Terancam!

Di sisi lain, Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Provinsi DIY, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara mengatakan, kehadiran Desa Maritim Tirtohargo bisa menjadi salah satu destinasi wisata.

Sebab, selain untuk peningkatan usaha di bidang perikanan, di Desa Maritim Tirtohargo juga terdapat obyek wisata berupa wisata kano dan hutan mangrove.

Baca Juga: Akhir Tahun Komoditas Cabai di Sleman Diprediksi Meroket, Ini Alasannya

Ia menyebut, Kalurahan Tirtohargo merupakan Kalurahan yang komitmen dan konsisten terhadap pengembangan.

“Terbukti saat ini adanya wisata maritimnya, pariwisatanya gencar, serta profit bumkal (badan usaha milik kalurahan) sebanyak Rp13,5 juta,” ucapnya. (tyo/amd)

Lainnya

Exit mobile version