RADAR MAGELANG – Singapura tengah dibayang-bayangi peningkatan jumlah kasus Covid-19. Bukan hanya Negeri Singa, kasus Covid-19 di Malaysia juga melonjak sebesar 57,3 persen dengan 3.626 kasus pada Minggu. Namun, kondisi serupa tak terjadi di Indonesia, khususnya wilayah DIY.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan DIY Setiyo Harini mengatakan, tren kasus Covid-19 di DIY justru mengalami penurunan. Bahkan akhir-akhir ini tidak ada pelaporan rutin harian melainkan mingguan.”Iya kalau Covid-19 sudah semakin turun trennya, sudah mulai berkurang,” katanya Rabu (6/12).
Rini, sapaan akrabnya itu menjelaskan, langkah-langkah tetap dipersiapkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron EG.5 dan KH.3 ke wilayah DIY khususnya. Terlebih, di bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sudah ada direct flight ke Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Mycoplasma Pneumoniae, Apakah Cluster baru dari Covid-19? Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya
Secara prinsip Dinas Kesehatan DIY sudah memiliki dasar untuk penanganan Covid-19. Kemudian, instansi ini juga masih tergabung di satuan tugas internal.”Jadi sebenarnya secara struktur kami masih kuat untuk kewaspadaan mengaktifkan kembali infrastruktur yang sudah ada. Jadi insya Allah bisalah (mengantisipasi),” ujarnya.
Bagaimana dengan tes Covid-19 yakni tes yang mendeteksi awal diagnosa penyakit menular tersebut? Terlebih, akan memasuki momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) dimana momen ini membawa konsekuensi pergerakan orang masuk ke Jogjakarta.
Rini menyebut, jika secara mandiri tes ini masih disediakan namun difasilitasi pihak swasta. Sementara, secara pemerintahan tes Covid-19 dialihkan ke mekanisme pemeriksaan penyakit pernafasan biasa.”Jadi nanti bukan lagi menjadi sesuatu yang spesifik, tapi kita baru menyiapkan semacam percontohan puskesmas dan rumah sakit yang nanti akan menyiapkan pemeriksaan tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Waspada ! Covid 19 Kembali Menyebar di Singapura, Tercatat Ada 22 Ribu Kasus
Puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk menjadi percontohan ini masih disiapkan olehnya. Termasuk ini sebagai upaya mensikapi momentum Nataru nanti.”Iya, kemarin Kemenkes juga sudah datang kesini untuk supervisi kesiapan fasyankes,” terangnya.
Namun, pada prinsipnya semua upaya ini digerakkan tak hanya masalah Covid-19 saja untuk merespon Nataru nanti. Namun, juga pelayanan kesehatan yang lain.”Pnemonia, pelayanan kesehatan juga yang pemeriksaan pengemudi. Itu sih prinsinya untuk nataru,” terangnya.
Sementara untuk masalah bed penanganan Covid-19 di rumah sakit instansi ini juga sudah siap-siap. Meski saat ini bed penanganan Covid-19 telah dialihkan ke perawatan biasa tak menutup kemungkinan ketika kasus terjadi akan diaktifkan kembali untuk penanganan Covid-19.
“Jadi begitu terjadi sesuatu kita aktifkan kembali yang kenarin sudah ada di mekanisme penanganan Covid-19. Semoga tidak akan terjadi kedodoran seperti yang diawal-awal Covid dulu,” tambahnya. (wia/laz)