Neutron Yogyakarta

Keluarga Jadi Filter Pencegahan Korupsi, KPK Selenggarakan Bimtek di Kabupaten Gunungkidul

Keluarga Jadi Filter Pencegahan Korupsi, KPK Selenggarakan Bimtek di Kabupaten Gunungkidul
KOMITMEN - Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Brigjen Kumbul Kusdwijanto Sudjadi memberikan materi peran penting pencegahan kasus korupsi di Gunungkidul, Rabu (6/12).Humas Pemkab Gunungkidul

RADAR MAGELANG – Keluarga memiliki peran penting dalam pencegahan kasus korupsi. Jika manajemen keluarga buruk, dampaknya bisa fatal. Mereka putar otak mencuri uang negara mengatasnamakan keluarga.Hal ini terungkap dalam bimbingan teknis (bimtek) keluarga berintegritas anti korupsi yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Santika, Playen Gunungkidul, Rabu (6/12).

Lembaga anti rasuah dihadiri Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Brigjen Kumbul Kusdwijanto Sudjadi.”Sejak berdirinya KPK hingga tahun 2023, kita telah melakukan penangkapan 1648 pelaku, dan 141 di antaranya perempuan,” kata Kumbul.

Dikatakan, peran keluarga dalam pemberantasan kasus korupsi sangat besar. Sebab, berdasarkan data penanganan kasus korupsi di antaranya sepengetahuan pihak keluarga. Pelaku korupsi melibatkan keluarga besar, hingga anak-anak. Baik secara langsung maupun tidak langsung.”Kami juga melakukan survei di tahun 2023. Sebanyak 24,42 persen seorang istri (ketika) diberikan sesuatu tidak pernah bertanya dari mana sumbernya, padahal kita tahu berapa gaji ASN,” ujarnya.

Baca Juga: KPK Sedang Berusaha Keras Memperbaiki Citra di Mata Publik

Dalam survei yang lain, 78 persen masyarakat memandang kasus korupsi sebagai hal biasa. Di Provinsi DIJ, KPK juga pernah dilakukan survei. Pasangan suami istri yang menanamkan integritas kepada anak hanya 4 persen.”Peran keluarga penting untuk pencegahan korupsi mulai dari dalam,” jelasnya.

Menurut dia, edukasi kepada internal keluarga harapkan dapat memberikan efek positif, demi terwujudnya pengurangan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta sepakat, perilaku korupsi bisa dicegah mulai dari keluarga. Kepala aparatur sipil negara (ASN) berintegritas melawan korupsi terus diberikan demi mewujudkan birokrasi bersih dan jujur.”Kalau kita tidak korupsi kemajuan bangsa, kemajuan Gunungkidul akan lebih cepat,” kata Sunaryanta.

Baca Juga: Din Syamsudin Sebut Aib Besar, Terkait Ketua KPK yang Terjerat Korupsi

Inspektur Daerah Kabupaten Gunungkidul Saptoyo mengatakan bimtek keluarga berintegritas diikuti oleh 49 pasang suami istri. Sebanyak 30 orang dari eselon II , 17 panewu dan 2 direktur rumah sakit umum daerah Gunungkidul.”Kegiatan digelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang diperingati setiap Tanggal 9 Desember,” kata Saptoyo. (gun/din)

Lainnya

Exit mobile version