Neutron Yogyakarta

Kendala Pelaku Fotografi Desain Produk Ada di Minimnya Pemahaman Komposisi

Kendala Pelaku Fotografi Desain Produk Ada di Minimnya Pemahaman Komposisi
PRAKTIK LANGSUNG: Sesi diskusi sekaligus praktik terkait foto desain produk yang dilangsungkan di PDIN Jogjakarta Selasa (5/12). (Fahmi Fahriza/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Komposisi frame masih menjadi kendala pelaku fotografi desajn produk. Terlebih bagi fotografer pemula yang kurang jam terbang dan tidak pernah melakukan eksplorasi.

“Secara komposisi kadang masih kurang simetris dan kurang berani eksplorasi,” ungkap tenaga ahli Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta yang juga praktisi desain produk Tosan Tri Putro saat workshop foto desain produk Selasa (5/12).

Biasanya, kendala itu juga muncul saat fotografer terlalu berpatok pada aturan teknis yang sangat baku. Padahal, penting untuk seorang kreator atau fotografer untuk mau dan berani eksplorasi. Guna menciptakan komposisi fotografi yang lebih dinamis dan akhirnya menunjukkan ciri khas sang kreator.

“Dari segi lighting, angle, hingga teknik pengambilannya,” sambungnya.

Baca Juga: Seruan Boikot Produk yang Mendukung Israel di Indonesia Perlu Dikaji. Bisa Jadi Karyawan yang Dipekerjakan Warga Pribumi !

Secara umum, foto produk terbagi atas dua jenis. Yakni foto produk yang berdiri sendiri, dan foto produk yang dibantu oleh model sebagai media bantu peraga.

Dalam prosesnya, kedua jenis foto produk tersebut juga membutuhkan pendekatan dan eksekusi yang berbeda. Dalam foto produk dengan model nilai stetika dan art, bisa lebih ditonjolkan. Sementara untuk foto produk yang berdiri sendiri lebih menekankan pada hasil foto yang lebih jelas dan detail.

Selain itu, secara peruntukan dalam foto produk juga terbagi atas karya yang sifatnya art dan komersil. Dua hal tersebut diakuinya memiliki proses kreatif dan eksekusi yang juga berbeda.

“Foto produk tanpa model harus detail, agar produknya jelas dipahami audience, tidak sekadar indah, tapi harus jelas,” paparnya.

Baca Juga: ASN Dilarang Foto Pakai Isyarat Jari, Sanksi Menanti jika Terbukti Melanggar

Sementara itu, peserta workshop Siti Rosidatul Ifada mengaku, pernah memiliki brand dan melakukan sesi foto produk sendiri. Namun diakuinya, masih banyak ketidaktahuan dan perlu belajar untuk lebih baik dan eksploratif.

“Tadi setelah dapat materi langsung praktik. Nanti kalau mau foto lagi lebih ngerti,” ungkapnya.

Selain itu, alasan dia mengikuti workshop ini adalah untuk belajar lebih terkait desain dan komposisi foto produk untuk menunjang kebutuhan kuliahnya.
“Kebetulan ada kuliah desain produk dan fotografi itu, jadi ini sangat membantu,” tutur mahasiswa Ilmu Komunikasi UTY tersebut. (iza/eno)

Lainnya

Exit mobile version