RADAR MAGELANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul mengusulkan penambahan tiga armada bus sekolah kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Armada anyar itu nantinya direncanakan beroperasi di semester dua 2024.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Bantul Toto Pamudji Rahardjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk rute armada bus tersebut. Berdasarkan kajian, ada tiga lokasi yakni Sedayu, Imogiri, dan Pajangan. Usulan penambahan armada bus sekolah itu disampaikan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Yogyakarta. “Saat ini sedang on process. Kami akan persiapkan kalau nanti memang diizinkan oleh Kemenhub untuk penambahan armada bus sekolah,” katanya, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: Baru Empat Homestay di Bantul yang Kantongi NIB
Kabupaten Bantul saat ini baru memiliki satu armada bus sekolah. Satu unit bus tersebut melayani trayek Sedayu-Bantul. Satu-satunya armada tersebut sudah beroperasi sejak 2012 silam. Namun sempat terhenti sejenak saat pandemi Covid-19 melanda. “Akan diupayakan lagi di 2024,” imbuh Toto.
Rute Sedayu dipilih sebagai yang pertama, karena di wilayah tersebut belum ada angkutan umum yang melintas. Sementara rute lain sudah dilewati angkutan umum. Dulunya di rute Sedayu-Bantul ada angkutan PPAP 77. Namun saat ini sudah tidak beroperasi. Dishub Bantul kini tengah menyiapkan sejumlah sarana prasarana pendukung. Sembari menanti realisasi penambahan armada bus sekolah dari Kemenhub. “Seperti sopir dan bahan bakar,” jelas Toto.
Usulan penambahan armada tersebut didasarkan atas data angka kecelakaan yang melibatkan anak-anak sekolah. Menurut Toto, dilihat dari data angka kecelakaan lalu lintas, rata-rata persentase yang tinggi melibatkan anak-anak di usia sekolah. Dari tingkat SMP sampai SMA. “Mereka ini rata-rata malah tidak memiliki izin mengemudi,” ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya memfasilitasi armada bus sekolah untuk memberikan layanan terbaik bagi warga Bantul. Khususnya bagi anak-anak sekolah. Penambahan armada ini diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas pada usia anak sekolah. Sekaligus mengurangi kemacetan di Bantul. “Karena dengan armada bus sekolah ini, tentu populasi jumlah kendaraan bermotor yang dipakai oleh anak sekolah akan berkurang,” ucapnya.
Armada bus sekolah yang saat ini dimiliki oleh Dishub Bantul berkapasitas 20 hingga 25 penumpang. Sementara untuk jadwal beroperasinya menyesuaikan dengan jam operasional sekolah. Dishub Bantul juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul dalam waktu pengoperasian armada bus dan penentuan lokasi jalur. “Operasi hanya melayani pada saat masuk dan pulang sekolah, sementara baru seperti itu. Kalau animo meningkat bisa dikembangkan untuk angkutan perintis,” terangnya.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Bantul Retno Yuli Astuti mengatakan, pihaknya turut menyambut jika akan ada penambahan armada bus sekolah. Disdikpora sendiri sudah dua kali berkoordinasi dengan Dishub Bantul terkait hal ini. Hasilnya memang akan ada penambahan armada bus sekolah. “Kami mengikuti saja karena kami hanya pemakai. Dishub yang menyediakan. Nanti akan kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah,” katanya.
Retno menyebut, penambahan jumlah bus sekolah memang perlu. Terutama di wilayah yang memerlukan pelayanan lebih. Seperti di Imogiri dan Piyungan. Selain itu, armada bus sekolah juga diperlukan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak sekolah. “Menekan jumlah pelanggaran berkendara juga, terutama siswa SMP. Yang lebih ditekankan di umur segitu,” tandasnya. (tyo/amd)